Aku Benci Indonesia
Tanah ini tak subur lagi.
Ia ditikam berbagai permasalahan dan “keangkuhan” masa lalunya. Air ini
tak menyejukkan lagi. Ia menjelma tangis ditengah badai yang
menyayatnya.
Aku
“benci” Indonesia. Setiap detik, selalu saja terdengar jeritan anak
bangsanya. Menjadi bagian peradaban bangsa ini, tak ubahnya hidup dengan
berbagai harapan. Harapan akan kehidupan yang lebih sejahtera secara
berkeadilan, yang kemudian (mungkin), menjelma mimpi-mimpi semata.
Aku
“benci” Indonesia. Aku “benci” dengan berbagai kemungkinan-kemungkinan
buruk yang setiap saat terjadi. Sejarah telah mencatat berbagai
tragedi yang menimpa bangsa ini. Ironisnya, itu dilakukan anak
bangsanya sendiri! Belum lagi selesai satu permasalahan, muncul lagi
permasalahan lainnya. Bahkan yang lebih parah, sebuah permasalahan
terkesan memang sengaja diciptakan untuk menutupi permasalahan lainnya.
Aku
“benci” Indonesia. Bahkan saking besarnya rasa “benci”-ku ini, rasa
itu berubah menjadi rasa sayang. Rasa sayang yang teramat sangat! Aku
selalu bermimpi. sejarah tak lagi mencatat perjalanan bangsa ini dengan
catatan-catatan kelamnya. Aku menginginkan, Indonesia mampu menjadi
sebuah negara yang benar-benar berdaulat dan mampu membawa kesejahteraan
masyarakatnya secara berkeadilan. Tapi tentunya, tetap mengutamakan
prinsip persamaan hak!
Aku
menginginkan, bangsa lain menghormati bangsa kita karena derajat dan
martabatnya. Aku menginginkan bangsa lain menghormati dan memberi
“penghargaan” terhadap bangsa kita atas perilaku mulia anak bangsanya.
Aku ingin Indonesia menjadi bangsa yang rendah hati, tapi tetap
bermartabat dan menjaga jati dirinya sendiri.
Ternyata
di balik kebecianku, aku memiliki rasa sayang yang teramat besar
kepada bangsa Indonesia. Aku akan tetap setia dan menjadi bagian bangsa
ini untuk mewujudkan segala impian, yang mungkin saja, juga menjadi
impian seluruh anak negeri ini.
Ya, ternyata dibalik ke-”benci”-anku, aku sangat mencintai bangsa ini; INDONESIA….
Posting Komentar