Snippet

BAB IV. Pilihan Kata (Diksi)


Diksi bisa diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan sebuah cerita. Diksi bukan hanya berarti pilih memilih kata melainkan digunakan untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya.

Agar dapat menghasilkan cerita yang menarik melalui pilihan kata maka diksi yang baik harus memenuhi syarat, seperti:
- Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan suatu gagasan. 
- Seorang pengarang harus mempunyai kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa bagi pembacanya.
- Menguasai berbagai macam kosakata dan mampu memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi sebuah kalimat yang jelas, efektif dan mudah dimengerti.
Contoh Paragraf :
Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku. Udara disana sangat sejuk. Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun pulang tak lama kemudian.  
Liburan kali ini Aku dan teman-teman berencana untuk pergi ke pantai. Kami sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh semilir angin yang tak henti-hentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah untuk menyambut kedatangan kami. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari disana, kami pulang dengan hati senang.
Kedua paragraf diatas punya makna yang sama. Tapi dalam pemilihan diksii pada contoh paragraph kedua menjadi enak dibaca, tidak membosankan bagi pembacanya.

Syarat Syarat Pemilihan Kata
Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi
Contoh :
- Anjing itu terus menggonggong di kandangnya.
- Dasar anjing kamu itu!
Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam ejaannya
Contoh :
- Karton - Kartun
- Intensif – Insentif
Dapat memahami makna kata-kata abstrak dan kata konkrit.
Kata abstrak :
Jika kata itu bermakna sifat, keadaan dan kegiatan. Misalnya : Ketulusan, Kebodohan, Kepandaian, Kecintaan dan lain-lain.
Kata konkrit :
Jika kata itu bermakna pada suatu benda, orang atau apa saja yang mempunyai eksistensi. Misalnya : Mobil, Motor, Rumah dan lain-lain.
Contoh :
- Ketulusan hatinya membuat dia akhirnya luluh.
- Saya baru membeli motor kemarin.
Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara tepat.
Contoh :
- Antara aku dan dia tidak terjadi apa-apa.
- Baik menang maupun kalah sama saja.
- Bukannya saya tidak percaya, tetapi ragu dengan kemampuannya.
Dapat membedakan kata-kata umum dengan kata-kata khusus.
Contoh :
- Kata umum : melihat,
- Kata khusus : menatap, memandang, melotot, membelalak, melirik, memperhatikan, menonton.
B. Kata Ilmiah
Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kata-kata ilmiah biasa digunakan oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah, pertemuan-pertemuan resmi, serta diskusi-diskusi khusus.


Kata ilmiah dan kata popular

Yang membedakan antara kata ilmiah dengan kata populer adalah bila kata populer digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan, kata-kata ilmiah digunakan pada tulisan-tulisan yang berbau pendidikan. Yang juga terdapat pada penulisan artikel, karya tulis ilmiah, laporan ilmiah, skripsi, tesis maupun desertasi. Agar dapat memahami perbedaan antara kata ilmiah dan kata populer, berikut daftarnya:

Kata Ilmiah
Kata populer

analogi           
kiasan
final
akhir
diskriminasi
perbedaan perlakuan
prediksi
ramalan
kontradiksi
pertentangan
format 
ukuran
anarki
kekacauan
biodata
biografi singkat
bibliografi
daftar pustaka
indeks
petunjuk

C. Pembentukan Istilah dan Definisi

 
PEMBENTUKAN ISTILAH
Istilah merupakan kata atau gabungan kata yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Tata istilah adalah peraturan pembentukan istilah dan kumpulan istilah yang dihasilkannya. Syarat pembentukan istilah yang baik :

- Tepat mengungkapkan konsep yang dimaksud
- Paling singkat di antara pilihan yang ada
- Sedap di dengar
- Bentuknya seturut kaidah bahasa Indonesia
- Sumber Bahasa
· Istilah Khusus dan Istilah Umum
Istilah khusus adalah istilah yang pemakaiannya bermakna terbatas pada satu bidang tertentu. Sedangkan istilah umum adalah istilah yang menjadi unsur bahasa yang digunakan secara umum.
Contoh:
Istilah khusus : Diagnosis, Pidana
Istilah Umum : Daya, penilaian
· DEFINISI
Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal atau konsep istilah tertentu.

Dalam membuat definisi hal yang perlu di perhatikan adalah tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan.

Contoh definisi :

Majas personifikasi adalah kiasan yang menggambarkan binatang, tumbuhan, dan benda-benda mati seakan hidup selayaknya manusia, seolah punya maksud, sifat, perasaan dan kegiatan seperti manusia.
· Definisi terdiri dari :
Definisi nominalis

Definisi nominalis adalah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih umum di mengerti. Umumnya di gunakan pada permulaan suatu pembicaraan atau diskusi.

Definisi nominalis ada enam macam, yaitu definisi sinonim, definisi simbolik, definisi etimologik, definisi semantik, definisi stipulatif, dan definisi denotatif.

Definisi realis

Definisi realis adalah penjelasan tentang isi yang terkandung dalam sebuah istilah, bukan hanya menjelaskan tentang istilah. Definisi realis ada tiga macam, yaitu :

- Definisi esensial, yaitu penjelasan dengan cara menguraikan perbedaan antara penjelasan dengan cara menunjukkan bagian-bagian suatu benda (definisi analitik) dengan penjelasan dengan cara menunjukkan isi dari suatu term yang terdiri atas genus dan diferensia (definisi konotatif
).

- Definisi diskriptif

yaitu penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat khusus yang menyertai hal tersebut dengan penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana sesuatu hal terjadi.

- Definisi praktis

Definisi praktis adalah penjelasan tentang sesuatu hal yang di jelaskan dari segi kegunaan atau tujuan. Dibedakan atas tiga macam.
- Definisi operasional, yaitu penjelasan dengan cara menegaskan langkah-langkah pengujian serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat di amati.
- Definisi fungsional, yaitu penjelasan sesuatu hal dengan cara menunjukkan kegunaan dan tujuannya.
- Definisi persuasif, yaitu penjelasan dengan cara merumuskan suatu pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain, bersifat membujuk orang lain.
D. Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang di adopsi dari bahasa asing yang sudah sesuai dengan EYD.
Kata serapan merupakan bagian perkembangan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia telah banyak menyerap terutama dalam unsur kosa kata. Bahasa asing yang masuk dan memberi pengaruh terhadap kosa kata bahasa Indonesia antara lain dari bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab, bahasa Inggris dan ada juga dari bahasa Tionghoa. Penyerapan kata ke dalam bahasa Indonesia terdapat 2 unsur, yaitu: 
Keteraturan bahasa (analogi) : dikatakan analogi apabila kata tersebut memiliki bunyi yang sesuai antara ejaan dengan pelafalannya.  
Penyimpangan atau ketidakteraturan bahasa (anomali) : dikatakan anomali apabila kata tersebut tidak sesuai antara ejaan dan pelafalannya.
Analogi
Indonesia
Aslinya

bank   
bank (Inggris)
intern
intern (Inggris)
qur’an
qur’an (Arab)
jum’at 
jum’at (Arab)
Karena analogi adalah keteraturan bahasa, tentu saja lebih banyak berkaitan dengan kaidah-kaidah bahasa, bisa dalam bentuk sistem fonologi, sistem ejaan atau struktur bahasa. Ada beberapa contoh kata yang sudah sesuai dengan sistem fonologi, baik melalui proses penyesuaian ataupun tidak, misalnya :

Menurut taraf integrasinya unsur pinjaman ke dalam bahasa asing dapat dibagi dua golongan. Pertama unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur seperti ini di pakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi penulisan dan pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua unsur pinjaman yang pengucapan dan tulisannya telah di sesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. 
 

Anomali
Indonesia
Aslinya

bank   
bank (Inggris)
intern
intern (Inggris)
qur’an
qur’an (Arab)
jum’at 
jum’at (Arab)
Kata-kata di atas merupakan beberapa contoh kata serapan dengan unsur anomali. Bila kita amati, maka akan dapat di simpulkan bahwa lafal yang kita keluarkan dari mulut dengan ejaan yang tertera, tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Hal yang tidak sesuai adalah : bank=(nk), jum’at=(’). Kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia secara utuh tanpa mengalami perubahan penulisan memiliki kemungkinan untuk di baca bagaimana aslinya, sehingga timbul anomali dalam fonologi. Contoh :
expose
expose
export
export
exodus
exodus

Kata kadang-kadang tidak hanya terdiri dari satu morfem, ada juga yang terdiri dari dua morfem atau lebih. Sehingga penyerapannya dilakukan secara utuh. Misalnya :
Indonesia
Aslinya

federalisme
bilingual
bilingual (Inggris)
dedikasi
dedication (Inggris)
edukasi
education (Inggris)
eksploitasi
exploitation (Inggris)