Jahanam Israel Ciptakan Gempa, Siap Musnahkan Masjid Al Aqsa
Para ahli memperingatkan tentang adanya skema dari kaum Zionis untuk
menciptakan ulang sebuah gempa buatan yang dirancang untuk merobohkan
masjid Al Aqsa.
Para ahli menekankan bahwa Israel sudah
mengungkapkan rencananya tersebut di televisi dan artikel surat kabar
yang tidak terhitung jumlahnya mengenai penghancuran Al Aqsa dengan cara
menciptakan gempa buatan.
Dalam rencananya, Israel akan menciptakan gempa
buatan melalui penanaman bom di sebelah barat Negev, di sebuah laut di
Eilat, kemudian orang-orang akan merasakan getaran dari ledakan
tersebut, lalu para ilmuwan memberikan keterangan, sementara Israel
menyatakan bahwa ada "gempa bumi" melanda daerah tersebut dan
menyebabkan atap-atap bangunan menjadi runtuh.
Para ahli menambahkan: "Ada kemungkinan Israel
mempergunakan jalur terowongan lebih banyak daripada menggunakan jet
F-16 untuk menembus tembok suara masjid tersebut yang dihancurkan oleh
serangan penjajahan, Israel sekarang meningkatkan pengalian dan
pembangunan terowongan dibawah masjid Al Aqsa dengan tujuan utama yang
sangat jahat, yaitu agar fondasi Al Aqsa menjadi rapuh dan setiap saat
siap runtuh," Ditekankan bahwa gempa/getaran sekecil apapun akan sedikit
menenggelamkan masjid.
Ditambahkan lagi, bahwa Israel tidak akan menunggu
hingga terjadi gempa bumi sungguhan, untuk mempercepat proses
penghancuran Al Aqsa, Israel sudah merancang gempa bumi buatan dan untuk
segera menghancurkan masjid Al Aqsa, dengan mengambil kesempatan
ditengah lemahnya persatuan bangsa Arab dan diamnya mereka terhadap
penggalian yang dilakukan oleh tangan-tangan terkutuk Yahudi Israel di
kompleks Al Aqsa.
Para ahli memandang penggalian di sekitar kompleks
masjid Al Aqsa tersebut sebagai skema licik Israel untuk melenyapkan Al
Aqsa, yang merupakan tempat suci ketiga bagi umat Muslim.
Ruang hampa yang dibuat dibawah masjid ditambah
dengan fondasi yang semakin rapuh ditambah lagi dengan pengalian pasir
dan batu semakin menunjukkan bukti nyata bahwa Al Aqsa tengah dalam
kondisi genting.
Israel mempergunakan bahan kimia untuk melelehkan
batu-batu dan juga bahan peledak dalam jumlah besar, keduanya kemudian
dimaksimalkan oleh ledakan yang ditimbulkan oleh guncangan dan ledakan
sekecil apapun. Walaupun demikian, hampir bisa dipastikan bahwa Israel
akan menggunakan kekuatan maksimum agar struktur bangunan masjid ikut
hancur berkeping-keping.
Tahapan pertama proses penggalian masjid Al Aqsa
sudah dimulai setelah perang tahun 1967, dengan pembantaian da
pemusnahan orang-orang Maroko yang tinggal berdekatan dengan tembok
ratapan di sisi barat masjid Al Aqsa, dan pembuatan gerbang masuk
Mughrabi sebagai jalan dari tikus-tikus kelaparan Yahudi yang terdiri
dari para serdadu penjajah, dan juga para kaum Yahudi pindahan menuju
kompleks masjid.
Setelah melakukan penjajahan, Israel langsung melakukan penggaliandibawah masjid Al Aqsa untuk "mencari kuil Yahudi".
Kaum Yahudi sangat ingin segera menjalankan skema
penghancuran masjid Al Aqsa, dan nantinya seluruh umat Muslim. Ini bukan
lagi sekedar peringatan dan tulisan dalam artikel, yang paling gawat
adalah konspirasi yang diciptakan Israel dalam sejarah, Israel juga
mengklaim bahwa penerapan rencana besar Yahudi tersebut sebagai hal yang
paling penting.
Selain itu, Israel juga dengan lancang membangun
puluhan sinagog mengelilingi masjid Al Aqsa sinagog-sinagog tersebut
semuanya dibangun diatas tanah wakaf dan real estate milik bangsa Arab
dan juga wilayah bersejarah warisan umat Muslim, dan tidak ada upaya
apapun yang mampu dilakukan umat Muslim untuk mempertahankannya.
Sheikh Raed Salah, kepala Gerakan Islam untuk tanah
terjajah 1948, menyerukan kepada dunia Arab dan Islam untuk menandai
tanggal 7 Juni, hari jatuhnya Yerusalem pada tahun 1967, sebagai saat
untuk mendukung kota terjajah Yerusalem dan juga Masjid Aqsa.
Komite pembangunan ulang dari Masjid Al-Aqsa dan
Kubah Batu, memperingatkan bahwa penggalian yang dijalankan oleh Israel
di bagian Timur Yerusalem merupakan sebuah ancaman besar bagi Islam dan
keagamaan Arab dan kawasan historis khususnya Masjid Aqsa yang mungkin
bisa roboh oleh gempa buatan ataupun gempa alami.
Raif
Najm, kepala deputi dari komite tersebut, menyatakan dalam pers bahwa
tujuan dari penggalian tersebut, seperti yang dikatakan arkeolog Israel,
adalah untuk mencari tanda-tanda dari dugaan-adanya kuil Solomon,
menambahkan bahwa jika kebohongan ini tidak disanggah, dunia akan
mempercayainya.
Najm
menggarisbawahi bahwa jumlah penggalian ini berjumlah mencapai lebih
dari 60 terowongan, yang paling serius adalah terowongan bagian barat
Masjid Aqsa yang terdiri dari dua lantai dan ruangan-ruangan bawah
tanah.
Sheikh Salah membenarkan bahwa pemerintah penjajah
Israel ingin menyingkirkan setiap bentuk kedaulatan Muslim, Arab, atau
Palestina di Masjid Al-Aqsa kemudian mencoba untuk melumpuhkan
pemeliharaan Masjid Aqsa hingga akhirnya merobohkannya dengan paksa.
(dn/im/sm) SuaraMedia.com
Posting Komentar