Snippet

Mengenal Hacker Indonesia

Hacker, mungkin istilah yang cukup menyeramkan di dunia maya. Hacker yang juga sering dijuluki “dedemit dunia maya” memang dikenal oleh masyarakat luas sebagai orang yang selalu melakukan aksi menjebol berbagai sistem keamanan di berbagai situs dan jaringan.

Bagaimana dengan Indonesia? Negara kepulauan ini juga terdapat banyak hacker yang memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan hacker luar negeri, seperti apa? Berikut beberapa profil hacker asal Indonesia.

Wenas Agusetiawan, Pendiri Antihackerlink
Wenas Agustiawan adalah pendiri Antihackerlink yang kini cukup terkenal dengan hadirnya repo Antihackerlink yang berisi aplikasi untuk Mac, iOS dan Blackberry.

Sang pendiri Antihackerlink ini ternyata dulunya adalah seorang hacker badung yang berhasil menjebol keamanan berbagai situs termasuk 3 situs dengan domain .sg atau Singapura sebagai bentuk protes.

Puncaknya kenakalannya adalah ketika Wenas Agustiawan ini membobol situs Data Storage Institute Singapura yang akhirnya berhasil diendus aparat yang kemudian menangkap Wenas, meski tidak mendapatkan hukuman pidana, Wenas harus membayar denda senilai Rp. 75 Juta.

Musibah ini membuat Wenas Agustiawan akhirnya tobat dan mulai menggunakan kemampuannya untuk hal yang positif. Wenas Agustiawan kini juga aktif di organisasi white hat, atau hack untuk keamanan.

Saat ini, Wenas telah mendirikan sebuah perusahaan bernama PhaseDev (PT. Phase Solusindo) yang bergerak dibidang solusi teknologi informasi. Tak hanya itu, Wenas Agusetiawan ini juga telah mendirikan portal populer Lintas.me dan juga menjadi freelancer di KapanLagi dan forum Kaskus.

Iwan Dharmawan
Hacker yang menggunakan nickname Chikebum ini merupakan salah satu pentolan dari Antihackerlink yang mengaku hanya sekolah sampai kelas 2 SMP. Meski demikian, Iwan Dharmawan memiliki kemampuan yang tak kalah dengan hacker lain, ia mampu membobol berbagai situs termasuk Toserba Matahari dan PLN.

Meski putus sekolah, bukan berarti Iwan Dharmawan berhenti untuk belajar, saat usia 15 tahun, ia mulai belajar JavaScript dan DHTML (Dynamic Hypertext Mark-up Language).

Iwan Dharmawan mengaku sering merasa sebal terhadap pembobol yang asal serang. Iwan mencontohkan, ada hacker yang gemar mengutak-atik halaman depan satu situs (deface) tapi tak bisa mengembalikannya seperti semula.

Rummy Taulu
Hacker yang menggunakan nickname cyberbug atau cbug ini adalah salah satu senior di kelompok hacker pembobol situs, Kecoak Elektronik. Rummy Taulu bersama rekan-rekan aktif melakukan pembobolan bernuansa politik di era orde baru.

Situs Markas Besar Kepolisian RI, partai Golkar dan Badan Pemeriksa Keuangan ini pernah menjadi korban dari aksi Rummy Taulu dan rekan-rekannya. Disetiap aksinya, Rummy Taulu dan kawan-kawan selalu menyelipkan kritik pada rezim yang berkuasa, antara lain penurunan harga, pembebasan tahanan politik dan penggantian presiden.

Rummy Taulu belajar komputer dan jaringan secara otodidak. Pada 1988, ia mulai mengajar aplikasi komputer di sebuah lembaga kursus di Manado. Karena ingin lebih banyak mempelajari sistem operasi Linux, ia bergabung dengan kelompok Kecoak Elektronik.

Seperti yang dilansir dari Penajamig33, Rummy juga menjadi pegawai Warung Internet Nikita di Manado. Hacker yang tadinya gemar membobol, kini Rummy Taulu aktif melakukan hal yang sebaliknya: menangkal serbuan pembobol.

Rummy Taulu, yang kini mengajar di Universitas De La Salle Manado, juga aktif sebagai konsultan keamanan di sebuah situs media online populer di Indonesia.