Snippet

Hotspot 2.0 | Solusi Paradoks Internet Indonesia

13390853961803445056
Tentu banyak yang masih ingat pelajaraan soal paradoks sewaktu sekolah atau kuliah dulu. Paradoks yang bisa diartikan dengan sekelompok pernyataan yang menuju kontradiksi. Banyak pernyataan yang bisa disebut paradoks dan yang paling terkenal di dunia adalah tentang 7 paradok ini yaitu: Kesepian di tengah keramaian, Semakin cepat memacu—semakin lambat mencapai, Semakin meninggikan diri—semakin direndahkan, Semakin bertambah—semakin kekurangan, Semakin banyak menyingkirkan musuh—semakin banyak usuh yang datang, semakin kuat—semakin lemah, Benci dan Cinta.

Diluar persoalan perasaan diatas, dalam dunia yang semakin modern juga ditemukan bermacam-macam paradoks. Contoh paling nyata tentu soal eksistensi sosial media di Indonesia. Bayangkan saja, Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan pengguna Facebook dan Twitter tercepat didunia. Sampai-sampai, Indonesia disebut sebagai negara paling cerewet di dunia karena hamburan status dan twit yang sangat luar biasa besarnya. Trending topik dunia pun tak jarang dikuasai oleh topik-topik dari Indonesia.

Dengan pertumbuhan pengguna internet juga sangat mencengangkan ini. Kenyataan di lapangan malah sungguh menyedihkan. Bayangkan saja,  dengan pertumbuhan yang sangat cepat itu—Indonesia malah masuk sebagai negara dengan kecepatan internet paling lambat di dunia. Paradoks! 

Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Salah satunya adalah banyaknya pengguna internet beralih dari jaringan dial up modem rumah atau warnet berganti melalui jaringan seluler bergerak melalui modem atau mobile phone. Memang hal itu tidak bisa dipungkiri, budaya manusia selalu berubah dan berkembang. Kebutuhan internet juga tidak cukup hanya dilakukan dian di rumah atau kantor.

Banyak berpindahnya pengguna internet ke jaringan selular bergerak ini juga tentunya secara langsung ikut membebani kapasitas perangkat transmisi selular tersebut. Palagi pertumbuhan telepon cerdas seperti Blackberry, Android dan Iphone serta perangkat komputer tablet turut menambah beban.

Namun untung saja, ada Indosat—salah satu operator seluler yang merupakan pelopor telekomunikasi mobile multimedia di Indonesia diam diam sudah menggelar suatu sistem untuk solusi internet kecepatan tinggi.  Tidak tanggung-tanggung, 8 kota besar (Jakarta, Surabaya, Malang, Purwakarta, Cirebon, Semarang, Solo-Yogyakarta dan Denpasar) yang terbagi dengan 300 titik hotspot generasi baru bernama Hotspot 2.0 sudah siap dgunakan dan sejak akhir Mei 2012 ini.

Sistem itu didunia telekomunikasi disebut Hotspot 2.0 ini diberi nama INDOSAT Super Wi-Fi yang merupakan layanan internet via Wi-Fi bagi pelanggannya. Cakupannya juga sangat luas, tidak seperti hotspot biasa yang biasanya hanya mencakup satu rangan cafe saja namun bisa mencakup seluruh area Mall atau pusat perbelanjaan.  Sistem ini dilengkapi dengan teknologi EAP-SIM, yaitu teknologi yang memungkinkan pengguna bisa terhubung ke jaringan Wi-Fi  menggunakan SIM Card INDOSAT, sehingga tidak perlu input username & password lagi.

Menurut informasi dari pihak mereka, sistem ini pada awalnya adalah pengembangan dari layanan Wi-Fi BB (Blackberry), namun dalam masa ujicoba ini pelanggan non BB juga bisa menggunakan layanan ini. Beberapa perangkat yang memungkinkan untuk digunakan adalah Blackberry (OS 5.0, 6.0, 7.0), Iphone (4S), Ipad (3G – WiFi) Android (Huawei Media Pad) serta Nokia(E-Series). Kecepatan aksesnya pun gila-gilaan, hingga 54 Mbps atau paling rendah 2 Mbps. Tentu dangan kecepatan ini, bagi yang suka browsing atau youtube-an akan sangat terpuaskan. Gratis lagi dimasa percobaan 3 bulan ini.

Bahkan lebih menariknya, bagi blogger atau netizen yang ingin menjajal kemampuan jaringan Hotspot 2.0 atau ingin mengetahui lebih banyak tentang teknologi baru ini yang sudah digelar—pihak Indosat memberi kesempatan untuk bertatap muka dengan mereka sekaligus menguji-coba nya sebelum secara resmi layanan ini di launching ke publik dan khalayak ramai.