Trojan Sebabkan Kecelakaan Pesawat Dahsyat di Spanyol
Pihak berwenang yang menyelidiki kecelakaan udara mematikan di Bandara Internasional Barajas, Madrid, Spanyol. Pada tahun 2008 silam telah menemukan bahwa sistem pusat komputer yang digunakan untuk memantau masalah teknis pada pesawat itu terinfeksi trojan horse.
Menurut koran lokal setempat El Pais melaporkan, sebuah komputer di bandara seharusnya mengidentifikasi setidaknya tiga masalah teknis, yang secara teoritis dapat mencegah pesawat berangkat lepas landas. Namun, sistem itu tampaknya menderita infeksi malware parah dan tidak berfungsi dengan baik.
Diberitakan TechDaily, adanya malware alias program jahat itu diketahui dalam penyelidikan atas kecelakaan pesawat udara Spanair 5022. Kecelakaan itu menewaskan 154 penumpangnya, termasuk seorang Warga Negara Indonesia.
Dalam kecelakaan itu, pesawat gagal take-off di bandara Barajas International Airport di Madrid, Spanyol. Kegagalan terjadi karena flap dan slat pesawat belum mengembang namun tak ada peringatan bahwa hal itu terjadi.
Menurut koran lokal setempat El Pais melaporkan, sebuah komputer di bandara seharusnya mengidentifikasi setidaknya tiga masalah teknis, yang secara teoritis dapat mencegah pesawat berangkat lepas landas. Namun, sistem itu tampaknya menderita infeksi malware parah dan tidak berfungsi dengan baik.
Diberitakan TechDaily, adanya malware alias program jahat itu diketahui dalam penyelidikan atas kecelakaan pesawat udara Spanair 5022. Kecelakaan itu menewaskan 154 penumpangnya, termasuk seorang Warga Negara Indonesia.
Dalam kecelakaan itu, pesawat gagal take-off di bandara Barajas International Airport di Madrid, Spanyol. Kegagalan terjadi karena flap dan slat pesawat belum mengembang namun tak ada peringatan bahwa hal itu terjadi.
Komputer yang terinfeksi malware itu dikatakan memiliki fungsi untuk mendeteksi masalah pada pesawat dan memberikan peringatan. Jika saja tidak terkena malware, dan berhenti operasi, komputer itu harusnya bisa mencegah Spanair 5022 melakukan lepas landas.
Namun hal ini masih hasil penyelidikan awal. Belum diketahui apakah infeksi malware menjadi faktor kritis dalam kecelakaan tersebut atau bukan, karena penyelidikan masih berlangsung. Jamz Yaneeza, peneliti keamanan dari Trend Micro, menduga malware itu masuk melalui beberapa cara. Salah satu yang paling mungkin adalah melalui USB Flashdisk yang terinfeksi.
"Tentu saja, penting untuk dicatat malware tidak menyebabkan pesawat mengalami gangguan Karena sesungguhnya malware sangat mungkin mempengaruhi sistem komputer," jelas pakar keamanan Sophos Graham Cluley, seperti diberitakan Softpedia.
"Sayangnya, kami tidak tahu nama malware yang dicurigai dalam kasus ini, sehingga sulit untuk komentar lebih lanjut," tambahnya. Laporan akhir dari penyelidik kecelakaan diharapkan akan selesai pada bulan Desember.
Namun hal ini masih hasil penyelidikan awal. Belum diketahui apakah infeksi malware menjadi faktor kritis dalam kecelakaan tersebut atau bukan, karena penyelidikan masih berlangsung. Jamz Yaneeza, peneliti keamanan dari Trend Micro, menduga malware itu masuk melalui beberapa cara. Salah satu yang paling mungkin adalah melalui USB Flashdisk yang terinfeksi.
"Tentu saja, penting untuk dicatat malware tidak menyebabkan pesawat mengalami gangguan Karena sesungguhnya malware sangat mungkin mempengaruhi sistem komputer," jelas pakar keamanan Sophos Graham Cluley, seperti diberitakan Softpedia.
"Sayangnya, kami tidak tahu nama malware yang dicurigai dalam kasus ini, sehingga sulit untuk komentar lebih lanjut," tambahnya. Laporan akhir dari penyelidik kecelakaan diharapkan akan selesai pada bulan Desember.
Posting Komentar