EA: Frosbite Adalah Engine Next-Gen Kami!
Gamer mana yang tidak terkagum-kagum ketika EA mulai memperkenalkan
seri Battlefield 3 lebih dari setahun yang lalu. Trailer dan screenshot
yang muncul saat itu memperlihatkan keampuhan sebuah engine baru yang
begitu memukau. Bekerja sama dengan DICE, EA mengembangkan Frosbite 2.0 yang memungkinkan Battlefield 3,
tidak hanya tampil memukau dari segi visualisasi, namun juga mampu
menghadirkan efek-efek yang mengesankan pertempuran yang nyata. Tidak
mengherankan jika Frosbite 2.0 kemudian tumbuh menjadi standar bagi
game-game terbaru dari EA. Apa yang menyebabkan engine ini tampil begitu
luar biasa?
Salah satu mantan pimpinan DICE yang kini aktif di EA – Patrick Soderlund
berbagi rahasia tentang di balik kehebatan engine Frosbite 2.0 ini.
Soderlund mengakui bahwa Frostbite 2.0 memang dibangun sejak awal
sebagai sebuah engine masa depan yang akan memperkuat
EA untuk mesin-mesin gaming generasi selanjutnya. Engine yang Anda lihat
di Battlefield 3 dan NFS: The Run hanyalah awal dari apa yang
sebenarnya mampu dilakukan oleh Frosbite 2.0. Ia juga meyakinkan bahwa
engine ini secara perlahan juga terus berkembang. Sebagai bukti, EA akan
sedikit “memperkuat” engine ini di seri FPS terbaru yang direncanakan
akan dirilis akhir tahun nanti – Medal of Honor: Warfighter. Anda akan
melihat banyak hal baru yang tidak Anda temukan di Battlefield 3
sebelumnya di game yang satu ini.
Tidak
heran jika Battlefield 3 mampu tampil memesona sebagai sebuah engine.
Frosbite 2 memang sudah didesain sebagai engine next-gen sejak awal
pengembangannya.
Dengan alasan seperti ini, memang tidak mengejutkan jika Frosbite
Engine 2.0 mampu tampil sebagai engine grafis yang memesona untuk ukuran
mesin gaming saat ini. Jika dengan sedikit kemampuan saja, Frosbite
sudah mampu menampilkan kualitas sebaik Battlefield 3, bayangkan apa
yang dapat ia lakukan sebagai sebuah engine yang berfungsi penuh di masa
depan. EA ternyata sudah “mencuri” start sebagai ajang pembuktian diri
ketika developer lain masih berkutat dengan Unreal Engine 4, Luminous
Engine, dan Fox Engine. Good job, EA!
Posting Komentar