Snippet

Ketika Umat Yahudi dan Kristen Belajar Islam

Menghilangkan sekat dan meminimalisasi salah pengertian. Inilah yang dilakukan umat Muslim di masjid Lower Makefield, Pennsylvania, dengan mengundang sejumlah pemeluk agama lain, seperti Yahudi dan Kristen, untuk belajar tentang Islam. 

Dalam acara ini, segala segi peribadatan Muslim dibedah. Pembicara Muslim Mubin Kathrada, misalnya,  menerangkan pentingnya ibadah haji bagi umat Muslim. “Umat Muslim naik haji juga merupakan bentuk ketaatan kepada Allah,” katanya. Ia juga mengurai dua hari raya umat Islam, Idul Adha dan Idul Fitri.

Dalam kesempatan itu, anggota Zubaida Foundation yang juga seorang mualaf, Lee Phillips, menceritakanpilihannya pada Islam delapan tahun lalu. “Menurut saya tidak terdapat banyak perbedaan antara kedua agama tersebut. Makanya saya tidak sulit mengikuti ajaran Islam,” katanya.

Islam, kata Philips, mengajarkan orang untuk melakukan perbuatan baik, sering berdoa, selalu ingat Allah kapan pun dan dimanapun. Selain itu Islam juga mengajarkan untuk memberikan hal-hal yang kita sukai kepada orang lain. ”Hidup saya lebih kaya dan lebih damai dengan menjadi seorang Muslim,” katanya. 

Sementara itu, anggota Persatuan Gereja Metodis Emilie di Bristol, Joe Martin mengatakan, sangatlah penting bagi umat Kristen, Yahudi, dan Islam berkerja sama membangun persahabatan dan saling memahami. “Sebab selama ini sering terjadi konflik karena banyaknya kesalahpahaman antara umat beragama,” katanya.

Presiden Komunitas Antar Agama Untuk Perdamaian Timur Tengah, Larry Snider, merasa senang dengan undangan umat Muslim. Menurutnya saling menghargai dan memahami antar umat beragama harus dibangun. Pihaknya akan mengundang umat Muslim maupun Kristen untuk bertemu di sinagognya.