Memanfaatkan Waktu
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ بِرَبِّهِم يَعْدِلُونَ
Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka”. [QS. Al-An’am: 1]
Allah Subahanahu Wa Ta’ala menegakkan dalil dengan ciptaanNya dan ayat-ayatNya dan di dalam diri kalian apakah kalian tidak memperhatikanNya, Allah Subahanahu Wa Ta’ala mewujudkan kasih sayangNya dengan nikmat dan karuniaNya:
قال الله تعالى: ﴿وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَتَ اللهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ الإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat lalim dan sangat mengingkari nikmat Allah”. QS. Ibrahim: 34.
Aku memuji Allah Yang Maha Suci karena segala anugrah dan nikmat yang
diberikanNya kepada kita, Dia mengkhususkan kita dengan makrifah
kepadaNya dan menunjukkan kita jalan tauhid dan ketundukan wajah bagiNya
lalu banyak menusia yang ingkar dan kufur kepada Allah.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya
selain Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya, Maha Suci Allah
Tuhan pemilik Arasy dari apa yang mereka katakan tentang Allah, dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya, kekasih Allah, yang
jujur lagi terpercaya. Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam atas
hambaMu Muhammad, kepada seluruh keluarga, para shahabat yang mengikuti
petunjuk Nabi dan berpegang teguh dengan sunnahnya sehingga mereka
mendapat pujian dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam di dalam sebuah sabdanya, “Para shahabatku bagai bintang-bintang, siapapun engkau tauladani maka kalian pasti mendapat petunjuk”.
Amma Ba’du: Wahai sekalian manusia bertaqwalah
kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa dan renungkanlah ayat-ayat dan
hikmat yang telah diturunkanNya kepada kalian dan dengarkanlah firman
Allah Azza Wa Jalla:
قال الله تعالى: ﴿أَفَلاَ يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللهِ لَوَجَدُواْ فِيهِ اخْتِلاَفًا كَثِيرًا
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an? Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. QS. Al-Nisa’: 82.
Dan ketahuilah bahwa Allah Ta’ala tidak pernah menciptakanmu untuk
sebuah kesia-siaan akan tetapi Allah menciptakanmu untuk mengenal dan
beribadah kepadaNya:
قال الله تعالى: ﴿فَلَوْلاَ نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُواْ فِي الدِّينِ وَلِيُنذِرُواْ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُواْ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”. QS. Al-Taubah: 122.
Dan sebagaimana ayat pertama yang turun menjelaskan tentang perintah untuk membaca. Allah Subahanahu Wa Ta’ala berfirman:
قال الله تعالى: ﴿اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. QS. Al-Alaq: 1-5.
Lalu ayat-ayat kedua turun memerintahkan untuk melaksanakan perintah
ayat sebelumnya dan tidak menunda-nunda dalam pelaksanaan ayat tersebut.
Allah Subahanahu Wa Ta’ala berfirman:
قال الله تعالى: ﴿يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ قُمْ فَأَنذِرْ وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ وَلَا تَمْنُن تَسْتَكْثِرُ وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ
Hai orang yang berkemul (berselimut). bangunlah, lalu berilah peringatan!, dan Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. QS. Al-Mudatsir: 1-7.
Dan Allah Subahanahu Wa Ta’ala menciptakan kita untuk beribadah kepadaNya, Allah Subahanahu Wa Ta’ala berfirman:
قال الله تعالى: ﴿وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ مَا أُرِيدُ مِنْهُم مِّن رِّزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَن يُطْعِمُونِ إِنَّ اللهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh. QS. Al-Dzariyat: 56-57.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah memerintahkan kepada kalian untuk
bertauhid dan taat kepadaNya, dan Dia telah mengutus para rasul sebagai
pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada hujjah bagi
manusia setelah diutusnya para rasul tersebut dan Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.
Dengan diutusnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam tegaklah
hujjah Allah atas seluruh manusia dan telah sempurna kebenaran dan
kelurusan kalam Allah dan telah tampak tanda-tanda kekuasaan Allah dan
agamaNya.
Wahai sekalian hamba Allah!, manfaatkanlah usia kalian dengan
bertaubat kepada Allah sebelum datangnya ajal dan habisnya kehidupan
duniawi. Telah datang kepada kalian dari Allah cahaya dan kitab yang
terang, Dia memberikan petunjuk dengannya orang-orang yang mengikuti
petunjukNya dan menempuh jalan keselamatan dan mengeluarkan mereka dari
kegelapan menuju cahaya dengan izin Allah dan memberikan petunjuk
kepada mereka menuju jalan yang lurus. Bertaubatlah kalian semua kepada
Allah wahai sekalian orang-orang yang beriman semoga kalian menjadi
orang yang beruntung:
قال الله تعالى: ﴿وَأَطِيعُواْ اللهَ وَالرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.”. QS. Ali Imron: 132.
Simaklah hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, “Tidak
ada satu haripun yang waktu fajarnya telah terbit kecuali malaikat
berseru padanya wahai Anak Adam aku ini adalah hari yang baru, dan
menyaksikan semua amal perbuatanmu, maka manfaatkanlah aku sebab aku
tidak akan kembali lagi.”
قال الله تعالى: ﴿وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ أُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ﴾Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. QS.Al-Hasyr: 19.
قال الله تعالى: ﴿قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا﴾
“Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya”. QS. Al-Kahfi: 103-104.
Semoga Allah memberikan keberkahannya bagiku dan bagi kalian semua di
dalam Al-Qur’an yang mulia, dan Allah memberikan manfaat bagiku dan
bagi kalian dengan ayat-ayat Allah Yang Maha Bijaksana yang tertera di
dalamnya. Hanya inilah yang bisa aku katakan dan aku memohon ampunan
bagi diriku dan bagi kalian serta seluruh kaum muslimin kepada Allah
yang Maha Mulia dari segala dosa. Mohonlah ampun kepadaNya dan
bertaubatlah kepada Allah, sebab Dia adalah Zat Yang Pengampun lagi Maha
Penyayang.
Khutbah kedua
Segala puji bagi Allah dengan sebenar-benar pujian dan aku bersyukur
kepadaNya dengan syukur dan sesungguhnya, dan aku bersaksi bahwa tiada
Tuhan yang berhak disemabah dengan sebenarnya kecuali Allah, Yang Maha
Esa dan tiada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah
hamba dan utusanNya dan semoga Allah mencurahkan keberkahan kepada
Muhammad dan kepada para keluarga, para shahabat dan setiap orang yang
mengikuti jalan mereka dan menjalani jejak mereka sampai hari kiamat…
Al-Hasan Al-Bashri pernah menulis sebuah pesan kepada Umar bin Abdul Aziz:
Dunia adalah tempat berdiam sementara dan bukan tempat menetap, Adam turun kepadanya sebagai siksaan atas dirinya maka waspadalah wahai amirul mu’minin, sesungguhnya orang yang berbekal dengannya pasti akan meninggalkannya, orang yang merasa kaya dengannya niscaya dia akan menjadi fakir, dan orang yang merasa kuat karenanya niscaya ia akan dihinakan karenanya, dan orang yang mengumpulkannya akan menjadi fakir, ia sama seperti racun yang dimakan oleh orang yang tidak menyadarinya sehingga ia mati karenanya. Waspadalah terhadap tempat yang memepesona ini, yang menipu jadilah engkau orang yang paling bahagia di dalamnya dan wasapadalah terhadap tipu dayanya, kebahagiaannya dihiasi dengan kesedihan, kejernihan hidup padanya dicampuri oleh kekeruhan. Seandainya Allah Yang Pencipta tidak memberitahukan tentang keadaan dunia dan menjadikannya sebagai perumpamaan maka sungguh dia telah membangunkan orang yang terlelap dan mengingatkan orang yang masih lalai, bagaiamana tidak padahal Allah telah menurunkan peringatan dan nasehat yang memperingatkan tentang apa yang telah diperingatkan oleh Allah Azza Wa Jalla, tidak ada berat apapun bagi dunia ini sejak Allah menciptakannya, dan dunia ini dengan segala kunci dan perbendaharaannya telah ditawarkan kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak ada yang kurang walau seukuran sayap seekor nyamuk namun beliau enggan menerimanya, beliau tidak mau mencintai apa yang dibenci oleh penciptanya, atau meninggikan apa yang telah dihinakan oleh pemiliknya, Allah menutupnya dari orang-orang shaleh karena kehendak mereka sendiri lalu Allah membukakannya bagi orang-orang kafir karena mereka terpedaya dengannya, sehingga orang yang terperdaya dengannya menyangka bahwa Allah memuliakannya dengan dunia ini, dia lupa apa yang telah diperbuat oleh Muhammad shallallahu alaihi wa sallam pada saat beliau mengikut perutnya dengan batu karena kelaparan. Tidaklah seorang yang diberikan keluasan di dunia namun dia tidak khawatir jika hal itu sebagai tipu daya baginya kecuali orang tersebut sebenarnya akalnya telah berkurang dan lemah, dan tidaklah dunia ini ditahan dari seseorang namun dirinya tidak merasa bahwa hal itu baik baginya kecuali sebenarnya orang tersebut telah kurang dan lemah akalnya.
Ya Allah berikanlah ilham kepada kami agar selalu menyebut dan
bersyukur kepadaMu, dan berikanlah kami kekuatan untuk istiqomah dalam
ketaatan kepadamu, curahkan kepada kami kesehatan dan ampunan yang
besar, ampunilah bagi kami dan kedua orang tua kami serta seluruh kaum
muslimin yang masih hidup dan telah mati dengan curahan rahmatMu yang
agung wahai Zat Yang Maha Penyayang.
Inilah yang dapat aku sampaikan, dan ucapakanlah shalawat dan salam
kepada Rasulullah sebagai bentuk ketaatan terhadap perintah Allah.
Muhammad bin Abdullah bin Mu’aidzir
Posting Komentar