Penyebab Serangan Tomcat di Surabaya
Serangga jenis Tomcat tiba-tiba menyerbu Surabaya, tepatnya di
Apartemen East Coast, Pakuwon City Jalan Kejawan Putih. Serangga yang
juga dikenal dengan sebutan kumbang Rove ini datang dengan jumlah yang
diperkirakan mencapai jutaan.
Muncul pertama kali pada Selasa
(13/3) pagi kemarin, Tomcat sudah memakan beberapa korban. Korban yang
diserang Tomcat mengalami luka bentol, bengkak, dan luka merah yang
bernanah bening. Pertama terkena serangan Tomcat, terasa panas dan
seperti dibakar api.
Cairan
dari Tomcat yang mengandung racun inilah yang menyebabkan kulit menjadi
seperti kena cacar air. Jika sudah terlanjur terkena racunnya, jangan
digaruk ataupun dipencet dan segera pergi ke dokter.
Sekilas mengenai Tomcat
Tomcat
tidak mengigit ataupun menyengat. Tomcat akan mengeluarkan cairan
otomatis bila bersentuhan atau berbenturan dengan kulit manusia.
Gawatnya, Tomcat juga akan mengeluarkan cairan racunnya ini pada
benda-benda seperti baju, handuk, atau benda-benda lainnya.
Dalam
tubuh Tomcat, terdapat cairan yang diduga 12 kali lebih mematikan dari
bisa ular kobra sekalipun! Cairan hemolimf atau toksin ini disebut
sebagai aederin.
Apa penyebab dari serangan Tomcat di Surabaya ini?
Wawan
Some selaku aktifis lingkungan di Surabaya pada Kamis (15/3)
menyampaikan bahwa serangan Tomcat ini merupakan bukti kuat bahwa
lingkungan di sekitar apartemen itu mengalami kerusakan. Tomcat
merupakan salah satu jenis serangga yang hidup di hutan mangrove di
kawasan Pamurbaya.
Apartemen East Coast berada di bibir pantai
kawasan Pamurbaya. Dan kawasan hutan Mangrove yang sudah gundul itu
berada di belakang apartemen elit tersebut. Tempat tinggalnya rusak dan
kemudian menyerang ke pemukiman manusia, merupakan hal yang masuk akal.
Wawan
menambahkan bahwa serangga Tomcat biasanya menjadi makanan burung.
Populasi burung yang sudah berkurang menyebabkan populasi serangga ini
menjadi tak terkontrol dan menyerang perumahan manusia.
Dan
penyebab rusaknya lingkungan itu diyakini Wawan karena reklamasi pantai
dan pembalakan liar. Akibatnya, lahan yang digunakan untuk menanam
Mangrove menjadi sempit.
Hikmahnya: JAGALAH KELESTARIAN LINGKUNGAN!!!
Posting Komentar