Snippet

Jangan Ucapkan “Mecca” Tapi “Makkah”

Jangan ucapkan “mecca” tapi “MAKKAH” karena “mecca”= rumah anggur, BIR.
 
Mereka yang membenarkan, alasan:
Kata mecca (dengan huruf kecil) sendiri,dalam wikipedia berarti: (1) A place that is regarded as the center of an activity or interest; (2) A goal to which adherents of a religious faith or practice fervently aspire; dan (3) Is borrowed from Mecca.

Dalam komentar yang ditulis Aimal, mengatakan bahwa tidak ada hubungan arti kata antara mecca dengan house of wine, namun ada sebuah bar di San Fransisco yang bernama mecca, dan beliau berkesimpulan bahwa mungkin saja karena nama dari bar ini maka beberapa saudara-saudara muslim membuat pesan ini, “not to spell it mecca but makkah”.

With the above in mind, it is important to keep a sensible perspective when approaching the origin of words. Words are dynamic and over time often change their meanings from what they originally may have been intended for. It is likely that there are many words in all languages that result from the ignorance or hatred that may have once existed between peoples, races, tribes, or religions. We should consider contemporary usage of words and the intention of their current meanings as most important. (Adnan Zulfikar, www.renaissance.com)

Contoh berikut ini semoga dapat membantu kita untuk memberikan pandangan yang lebih baik. Beberapa tahun yang lalu, oleh para sarjana tertentu mengatakan bahwa terminologi ‘picnic’ dalam bahasa Inggris adalah kependekan dari ‘pick a nigger’. Beberapa decade yang lalu, di USA, terdapat praktik yang rasis dan vulgar yang disebut lynching, dimana sebuah pergerakan dari orang2 kulit putih  akan menyakiti dan memutilasi seorang berkulit hitam (yang kemudian disebut ‘a nigger’), sering dengan alasan yang tidak benar bahwa orang tersebut bersalah karena melakukan suatu tindakan kriminal. Praktik lynching ini sering menimbulkan sebuah perayaan dimana orang2 membawa keluarga bersama makanan ke sebuah taman dan menyaksikan praktik tersebut. Selama lynching ini berlangsung, mereka akan mengambil gambar dari tubuh yang telah dimutilasi tersebut!

Karenanya, para sarjana masih berbeda argumen bahwa konsep dari ‘a picnic’  dan kenyataan penggunaan katanya, adalah hasil dari praktik ‘picking a nigger’ untuk dibunuh dan gelaran pesta makan kecil di taman untuk acara tersebut.

Mereka yang tidak membenarkan, alasan:
Koreksi dari no. 2 ini hampir sama dengan koreksi dari no. 1. Akan tetapi dalam point kali ini si pembuat SMS sebenarnya sedang mengganti kata yang benar dengan kata yang benar lain dan ini tidak menghasilkan sebuah perbedaan. Dan yang menjadi kesalahan dalam point ke 2 ini adalah si pembuat SMS merubah makna yang telah benar atau baku menjadi makna yang kurang baik. Sebenarnya kata “mecca” mempunyai arti “mekah” yaitu sebuah kota yang menjadi tujuan haji kaum muslimin seluruh dunia dan sebuah kota yang kelak dihari kiamat tidak akan di masuki oleh Dajjal karena kota tsb telah dijaga oleh para malaikat Allah azza wa jalla. Bahkan Dajjal sendiri berkata :”Aku akan keluar, berjalan di seluruh bumi maka tidak ada satu perkampungan pun kecuali pasti aku menyinggahinya dalam empat puluh hari kecuali Mekah dan Thaybah, keduanya diharamkan bagiku, setiap kali aku hendak memasuki salah satunya, satu malaikat yang memegang pedang terhunus menghadangku untuk mencegahku memasukinya. Sungguh di setiap jalan kota itu terdapat malaikat-malaikat yang menjaganya” (HR. Muslim dari Fathimah binti Qais Radhiyallahu ‘anha).

Sedangkan kata “Makkah” juga mengandung arti yang sama yaitu kota mekah di Saudi Arabia yaitu kota yang pernah menjadi tempat tinggal Rosululloh Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan para sahabat beliau (yaitu kaum muhajirin yang semoga Allah meridhoi mereka semua). Sebagian ulama mengatakan bahwa kota mekah dan madinah yaitu dua buah kota terbaik di muka bumi karena tauhid dan pemberlakuan hukum islam hingga kini masih ditegakkan.

Jika kata “mecca” diartikan dengan “rumah anggur, BIR” maka ini adalah sebuah kesalahan. Karena berdasarkan Kamus Inggris Indonesia karya John M. Echols dan Hassan Shadily di halaman 376 telah dijelaskan bahwa makna “mecca” adalah kota mekah. Wallahua’lam.