Snippet

Rumah Bagi Tunawisma, Tanda Kebaikan Muslim AS

http://www.suaramedia.com/images/stories/muslim1/bagun_rumah.jpgAktivis Muslim Amerika bergabung dengan rekan-rekan Kristen untuk menggalang dana dan membangun sebuah rumah bagi keluarga tunawisma di Longview, Washington, menunjukkan wajah Islam yang sebenarnya pada suatu waktu di mana bangsa itu sedang memulihkan diri dari trauma pembunuhan mematikan yang dituduhkan pada prajurit tentara Muslim baru-baru ini.

"Mereka semua telah datang bersama-sama menggalang $ 45.000 untuk membangun rumah ini," Sabrina Kirkland, seorang koordinator pengembangan sumber daya dengan Habitat for Humanity, sebuah organisasi nirlaba yang membantu orang-orang membangun perumahan yang terjangkau, kepada News13 pada selasa,6 juni.
Aktivis  Muslim dan Kristen bekerja berdampingan, memalu dan menyekop untuk mendirikan dinding bangunan baru untuk rumah keluarga Mercedes Andrews.

Kaum muslim dalam melihat upaya tersebut sebagai kesempatan untuk memproyeksikan citra yang benar tentang diri mereka sendiri dan agama mereka, terutama setelah serangan Fort Hood.

"Kita harus pergi keluar dan membiarkan orang tahu bahwa ini adalah tindakan satu orang, yang tindakannya tidak kita setujui, yang kita tidak maafkan, dan bukan merupakan bagian dari Islam," kata Ima Abdula Sykes, direktur sebuah cabang lokal Masyarakat Islam.

"Ini adalah mengapa kita di sini, sehingga orang dapat melihat siapa kita sebenarnya."

Gerakan itu dilakukan seminggu setelah penembakan yang mematikan oleh prajurit tentara Muslim di pangkalan militer Fort Hood di Texas.

Mayor Hasan Malik Nidal melakukan penembakan pekan lalu, menewaskan 13 orang dan melukai 30 lainnya. Dia didakwa dengan 13 tuntutan pembunuhan berencana.

"Setiap kali sesuatu seperti itu terjadi, itu menimbulkan kecemasan dalam masyarakat kita," kata Sykes.

Penembakan itu telah dikecam keras oleh Muslim Amerika sebagai tindakan individu dan tidak ada hubungannya dengan Islam.

Setelah serangan itu, organisasi-organisasi Muslim meluncurkan dana untuk membantu keluarga korban.

Kerjasama  Muslim-Kristen tersebut telah membawa senyum di wajah Andrews, seorang perawat, dan seluruh keluarga.

"Oh, Tuhan, saya mendapat rumah!" kata Andrews dengan gembira.

Rumah baru, yang diperjuangkan oleh West Habitat for Humanity dan St Luke's United Methodist Church, diharapkan siap dalam dua minggu.

Keluarga itu akan pindah ke rumah baru mereka tersebut pada bulan Maret.

Andrews selalu bermimpi memiliki rumah yang stabil bagi anak-anaknya.

"Kami sudah seringkali berpindah, dan berusaha untuk mengikuti perekonomian.

"Keadaan sudah sangat berat. Jadi ini adalah cahaya di ujung terowongan."

Semenjak badai keuangan yang melanda AS dan dunia pada September 2008, setelah runtuhnya Lehman Brothers, salah satu raksasa Wall Street, keadaan ekonomi negara tersebut semakin melorot.

Krisis tersebut telah menjatuhkan banyak perusahaan besar di seluruh dunia, menyebabkan menumpuknya orang-orang yang kehilangan pekerjaan, jatuhnya kekayaan rumah tangga dan memaksa konsumen untuk menahan pengeluaran.

Perkiraan menunjukkan bahwa lebih dari tiga juta orang kehilangan tempat tinggal tahun lalu selama krisis ekonomi.

"Saya mendapatkan sebuah rumah, dan saya tidak pernah harus pindah lagi," kata Andrews.

"Saya sangat bahagia."