Snippet

Masuk Islam, Jurnalis Norwegia Dibebaskan Taliban

http://suaramedia.com/images/stories/eropa3/pal_0.gifSeorang jurnalis lepas asal Norwegia, Pal Refsdal (46), dan penerjemah Afghannya diculik di provinsi Kunar minggu lalu. Pada hari Kamis, Departemen Luar Negeri mengumumkan bahwa mereka telah dibebaskan.

Kelompok Taliban di Watapour yang telah menyekapnya menolak untuk memberikan korfimasi atau bantahan bahwa mereka telah menerima uang atau yang lainnya sebagai ganti sang jurnalis.

Dawran, komandan Taliban, mengatakan, "Kami melepaskan jurnalis itu setelah ia mendeklarasikan diri untuk masuk agama Islam."

Ketika ditanya apakah mereka memukuli atau mengancamnya untuk pindah agama, Dawran mengatakan, "Tidak, kami tidak memaksa siapapun untuk menjadi seorang Muslim. Kami tidak meyakini cara itu. Kami memperlakukannya dengan manusiawi, sebagai seorang tamu."

Dawran mengatakan bahwa Refsdal berjanji untuk melakukan tur misionaris selama empat bulan, dan ia bersumpah pada Allah akan berpartisipasi dalam sebuah misi sepanjang satu tahun, di mana ia akan meninggalkan keluarganya dan menyiarkan agama Islam.

Jurnalis Norwegia ini sedang mengerjakan sebuah dokumenter tentang Afghanistan untuk sebuah perusahaan produksi film Norwegia, Novemberfilm, ketika diculik oleh kelompok Taliban.

Menurut TV 2 Nyhetene, Refsdal diculik karena belum meminta ijin pada kelompok Taliban sebelum bepergian ke wilayah mereka, dan karena itu mereka mencurigainya sebagai mata-mata.

Kedutaan Norwegia  di Kabul menerima sebuah telepon pada hari Jumat, 24 Juni, pukul 13:10 waktu setempat dari seorang jurnalis warga negaranya yang mengatakan bahwa ia telah diculik di wilayah timur Afghanistan, dekat perbatasan Pakistan. Pihak kedutaan segera memberitahu Kementerian Luar Negeri. Pemerintah Norwegia bekerja siang dan malam untuk mengamankan pembebasan kedua pria tersebut, dan kedutaan di Kabul menerima sumber daya ekstra untuk menangani situasi itu.

Refsdal dan penterjemahnya dilaporkan kini dalam keadaan sehat dan berada di tempat yang aman. Keduanya tidak mengalami luka sedikit pun.

"Ini adalah hari yang sangat bagus bagi kami dan keluarganya," ujar Kjetil Johnsen, produser dari Novemberfilm. Ia mengatakan telah pergi ke ibukota Afghanistan pada hari Senin untuk melakukan apa pun yang ia bisa untuk membantu pembebasan Refsdal.

Kantor berita Norwegia, NTB, melaporkan bahwa Refsdal adalah seorang veteran jurnalis perang yang meliput dari Kosovo selama konflik Balkan dan dari Afghanistan selama invasi Uni Soviet tahun 1980an.

Dokumenter yang digarap Refsdal berjudul  "Den Andre Siden" atau "Sisi Lain", mengisahkan perspektif tiga orang Afghan yang belum pernah diperlihatkan oleh media Barat, memberikan gambaran masyarakat Afghan yang lebih baik dan lebih berwarna. Institut Film Norwegia memberikan hibah sebesar 700.000 kroner (USD 125.000) untuk memproduksi film ini.

Pembebasan Refsdal terjadi sehari setelah Menteri Luar Negeri Norwegia Jonas Gahr Stoere tiba di Afghanistan untuk bertemu dengan pejabat tinggi dan militer Afghan. Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ragnhil Imerslund mengatakan bahwa kunjungan itu telah direncanakan jauh-jauh hari dan tidak ada hubungannya dengan penculikan tersebut.