Snippet

Didakwa Melanggar, Sekolah Islam Sydney Tinggal Kenangan

http://www.suaramedia.com/images/stories/islam/mulims.jpgRencana kontroversial untuk mendirikan sekolah Islam sebesar 900 siswa di Sydney barat telah ditolak oleh Pengadilan Tanah dan Lingkungan.


Pengadilan pada hari Selasa menolak banding The Quranic Society terhadap penolakan pembangunan dari Dewan Masyarakat Camden Society pada bulan Mei 2008.

Pengadilan memutuskan sekolah yang ada untuk menampung 540 siswa sekolah dasar dan 360 siswa sekolah menengah, tidak sesuai dengan zona larangan untuk tempat ini, di sudut Cawdor dan jalan Burragarong  di Camden.

Dewan menerima beberapa ribu surat keberatan tertulis terhadap sekolah tersebut selama proses perencanaan dan persetujuan, pada bulan November 2007, sekitar seribu warga Camden protes terhadap rencana tersebut, menurutmereka sekolah Islam akan berdampak buruk terhadap keadaan sosial daerah itu.

Pada bulan yang sama, dua kepala babi dihujamkan pada tongak logam pada di tempat yang akan dibangun dengan bendera Australia berkibar di antara mereka.

Pada sidang di bulan April, dewan membawa bukti yang termasuk surat yang ditandatangani oleh empat gereja Kristen yang menyatakan bahwa pandangan Islam "tidak sesuai dengan cara hidup Australia".
 
"Kami yakin akan menang," ujar Andrew Wannett, juru bicara untuk The Residents Group.

Dewan Camden selalu mengatakan bahwa pengembangan tersebut tidak tidak memenuhi persyaratan zona, dan direktur perencanaan pembangunan, Sue Morris, pada hari Selasa mengatakan ia berharap The Quranic Society akan menerima keputusan pengadilan dan mencari tempat yang lebih tepat.

"Ada kebutuhan untuk memastikan bahwa perkembangan ini sesuai dengan tujuan dan sasaran zona tertentu, dan ini merupakan zona pedesaan," katanya.

"Para komisaris mendukung pandangan dari dewan bahwa (yang sekolah diusulkan) adalah tidak konsisten dengan karakter perdesaan dan akan mengubah karakter pedesaan."

The Camden / Macarthur Residents Group menyambut baik keputusan pengadilan tetapi menganggap persidangan tersebut menghabiskan waktu dan uang.

"Ini adalah hasil yang baik, ini adalah apa yang diharapkan masyarakat," presiden kelompok tersebut, Emil Sremchevich, berkata.

"Tentu saja kita semua gembira. Hal ini patut disayangkan karena memperkarakan ini dalam jangka waktu yang lama. Banyak waktu dan uang dan usaha telah disia-siakan."

Keysar Trad, presiden dari Asosiasi Persahabatan Islam Australia, mengatakan ia percaya itu penting bagi organisasi masyarakat untuk mematuhi persyaratan perencanaan.

Namun, katanya, sangat disayangkan bahwa kebutuhan siswa Muslim di Camden tidak dapat dipenuhi.

"Ada kebutuhan yang besar, khususnya di New South Wales, untuk sekolah Muslim karena sistem sekolah umum yang ada tidak cukup untuk mengatasi kebutuhan anak-anak Muslim," kata Mr Trad.

"Sekolah umum tidak secara khusus didanai untuk melindungi korban dari berbagai bentuk komentar rasis dari sesama anak-anak, ia tidak dapat menyediakan bimbingan dan dukungan yang memadai untuk mereka.

"Hal tersebut menyebabkan kami tidak dapat menyediakan pendidikan tentang dasar tradisi mereka atau latar belakang budaya mereka."

Mr Trad berkata seorang anggota dari The Quranic Society "sangat bingung" atas keputusan Pengadilan Tanah dan Lingkungan.

"Hal ini telah membuat mereka kehilangan banyak uang," katanya.

"Mereka sangat putus asa. Mereka sangat sulit untuk memahami alasan di balik keputusan ini.

"Mereka mempertimbangkan pilihan mereka. Mereka tidak dalam posisi untuk membuat komentar apapun sampai mereka tahu apa pilihan mereka."

Namun, mereka menerima keputusan tersebut dengan lapang dada.

"Kami hanya menerimanya dengan hati yang terbuka dan melanjutkan misi kami," wakil Presiden Tahfez Dar El-Quran Society, Issam Obeid, berkata.

Masyarakat Muslim diminta untuk mempertimbangkan apakah mereka akan mencari tempat di daerah lain untuk membangun sekolah itu, yang dapat menampung 540 siswa sekolah dasar dan 360 siswa sekolah menengah.

"Saya tahu mereka semua warga pekerja keras yang ingin memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anak mereka," juru bicara Serikat, Jeremy Bingham, mengatakan.

"Saya tidak melihat mereka menyerah. Tetapi ke mana mereka akan pergi dari sini, saya tidak tahu. "

Muslim Australia telah memperingatkan bahwa pertentangan yang terus menerus oleh dewan dan warga setempat untuk pembangunan sekolah Muslim dan tempat ibadah yang cukup besar dapat mendorong minoritas yang besar menjadi ghetto.

Muslim, yang telah berada di Australia selama lebih dari 200 tahun, membentuk 1,5 persen dari 20 juta penduduk Australia.

Islam adalah agama terbesar kedua setelah agama Kristen.