Snippet

E-KTP Rentan Aksi Peretasan


Teknologi E-KTP ternyata rawan aksi peretasan. Kartu Rfid pada identitas elektronik itu sendiri mudah didapat. Bahkan ada toko online yang tawarkan kartu ini secara bebas. Demikian penjelasan dari Adiatmo Rahardi, pakar robot dan teknologi informasi.

Ketua Komunitas Robot Indonesia ini juga mengritisi himbauan pemerintah yang mengatakan jika E-KTP bakal rusak apabila difotokopi. Menurutnya E-KTP telah penuhi ISO dan secara fisik telah terlindungi.

E-KTP miliki komunikasi medan dekat (NFC). Teknologi ini digunakan pula pada kartu mahasiswa, perpustakaan, absen pegawai, dan e-Money untuk busway. Pada E-KTP, jelas Adiatmo, gunakan Rfid pasif dengan frekuensi 13,56 MHz.

Namun kartu Rfid ini dijual secara bebas. Sebuah toko online bahkan membanderolnya 50 sen dolar untuk pembelian 5.000 buah. Untuk card reader-nya sendiri miliki kisaran harga USD 30 hingga USD 75 per unitnya.

Inilah mengapa dikatakan jika E-KTP rentan akan peretasan. Kasuspenggandaan sangat mungkin terjadi. Jika pemerintah hanya khawatir rusak akibat fotocopy, ada hal lain yang kudu jadi perhatian khusus.

E-KTP sendiri sejatinya serupa dengan kartu Flazz BCA. Namun Bank ini tak lagi menggunakannya dan beralih ke teknologi lain. BCA, jelas Adiatmo, gunakanmemory card laiknya kartu kredit masa kini. Ini dilakukan guna keamanan nasabah.

Adiatmo sendiri setujud dengan teknologi Rfid yang digunakan di E-KTP. Namun dengan catatan pemerintah harus kuat dalam infrastruktur database-nya. Demikian seperti dilansir dari Tempo Rabu (22/05/13).