Sextagram, Instaporn, dan Handbra di Instagram
Dalam artikel yang saya publikasikan kemarin, terdapat sebuah komentar
yang sangat menarik. Komentar tersebut menyatakan bahwa situs-situs
dewasa (baca porno) disaring, tetapi gambar-gambar porno dan konten
porno lainnya bebas mengalir di media sosial, seperti Facebook dan
Twitter.
Komentar tersebut ada benarnya. Kini hampir tidak ada sensor terhadap
media sosial. Kebebasan yang ada di media sosial menandakan bahwa
pemerintah belum punya aturan baku tentang bagaimana mengelola media
sosial tersebut sehingga bisa lebih terjamin secara konten.
Terkait juga dengan komentar tersebut, penelusuran saya terhadap sebuah
aplikasi yang dulu hanya eksklusif bagi pemilik iPhone dan kini sudah
bisa pula dinikmati di Android, yaitu Instagram, membuktikan bahwa
konten porno sangat banyak beredar secara bebas di sana.
Instagram yang sudah dibeli oleh Facebook memuat gambar-gambar porno yang sangat banyak. The Huffingtonpost melaporkan gambar-gambar porno dengan tagar (hastag) sextagram, instaporn, dan handbra
mengumpulkan puluhan ribu gambar alat kelamin dan gambar telanjang
atau hampir telanjang, pria dan wanita berfoto provokatif di tempat
tidur, di kamar mandi, atau dengan pasangan dalam keadaan menanggalkan
pakaian. Tidak terkecuali foto orang sedang melakukan masturbasi.
Bila dikumpulkan, terdapat foto-foto dengan tagar “latte” (basah) sebanyak 135.000 foto dan dengan tagar “instasex”
sebanyak 210.000 foto. Jumlah ini sudah lebih dari cukup untuk
membuktikan bahwa pengguna Instagram sangat bebas meng-upload foto jenis
apa pun, mulai dari foto yang dikategorikan biasa sampai dengan foto X Rated atau porno.
Lebih jauh ada kecenderungan Instagram tidak hanya digunakan sebagai media berbagi foto X Rated,
tetapi juga sebagai sarana chatting bagi pasangan seks untuk saling
menemukan satu sama lain. Tentunya ini sebuah hal yang tidak diduga
sebelumnya karena pada dasarnya Instagram adalah aplikasi berbagi foto.
Namun dengan adanya kasus ini, sepertinya peran Instagram sudah semakin
jauh.
Dengan menggunakan foto (yang tentu saja berjenis X Rated),
komentar, dan tagar pengguna Instagram mengundang pengguna lainnya
untuk untuk bergabung dalam Kiksex sebuah apliaksi perpesanan dari Kix
di mana masing-masing individu peserta chatting bisa saling tukar foto
telanjang secara rahasia.
Hal ini sesuatu yang patut kita kritisi. Pada awalnya Instagram yang
hanya untuk iPhone selama dua tahun tidak mengalami atau belum ada
berita yang menunjukkan bahwa adanya konten dewasa yang masif di sana.
Saat ini, semenjak dibuka untuk pengguna Android, Instagram memiliki
pengguna sebanyak 80 juta akun. Dengan pengguna sebanyak itu, tentu saja
lalu-lintas pertukaran foto menjadi sangat padat.
Kita melihat sebuah aplikasi yang dulunya diperuntukkan untuk relung
pasar (niche market) mengalami hal yang sangat luar biasa setelah dibuka
untuk pasar mainstream. Termasuk menjamurnya konten porno. Meski konten
porno tidak hanya di Instagram, banjir konten porno di aplikasi ini
sesuatu yang patut dikritisi mengingat aplikasi ini sangat populer.
Tentu sebagai pengguna, anda perlu hati-hati. Apalagi bila sempat
menjadi follower akun-akun penyebar gambar porno di Instagram, anda
harus benar-benar hati-hati agar tidak diketahui pasangan atau anak
anda. Atau anda sudah menyebarkan gambar porno di Instagram sebelumnya?
Semoga saja tidak.
Posting Komentar