Snippet

Sextagram, Instaporn, dan Handbra di Instagram

134648017849262930
Dalam artikel yang saya publikasikan kemarin, terdapat sebuah komentar yang sangat menarik. Komentar tersebut menyatakan bahwa situs-situs dewasa (baca porno) disaring, tetapi gambar-gambar porno dan konten porno lainnya bebas mengalir di media sosial, seperti Facebook dan Twitter.

Komentar tersebut ada benarnya. Kini hampir tidak ada sensor terhadap media sosial. Kebebasan yang ada di media sosial menandakan bahwa pemerintah belum punya aturan baku tentang bagaimana mengelola media sosial tersebut sehingga bisa lebih terjamin secara konten.
Terkait juga dengan komentar tersebut, penelusuran saya terhadap sebuah aplikasi yang dulu hanya eksklusif bagi pemilik iPhone dan kini sudah bisa pula dinikmati di Android, yaitu Instagram, membuktikan bahwa konten porno sangat banyak beredar secara bebas di sana.

Instagram yang sudah dibeli oleh Facebook memuat gambar-gambar porno yang sangat banyak. The Huffingtonpost melaporkan gambar-gambar porno dengan tagar (hastagsextagram, instaporn, dan handbra mengumpulkan puluhan ribu gambar alat kelamin dan gambar telanjang  atau hampir telanjang, pria dan wanita berfoto provokatif di tempat tidur, di kamar mandi, atau dengan pasangan dalam keadaan menanggalkan pakaian. Tidak terkecuali foto orang sedang melakukan masturbasi.

Bila dikumpulkan, terdapat foto-foto dengan tagar “latte” (basah) sebanyak 135.000 foto dan dengan tagar “instasex” sebanyak 210.000 foto. Jumlah ini sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa pengguna Instagram sangat bebas meng-upload foto jenis apa pun, mulai dari foto yang dikategorikan biasa sampai dengan foto X Rated atau porno.

Lebih jauh ada kecenderungan Instagram tidak hanya digunakan sebagai media berbagi foto X Rated, tetapi juga sebagai sarana chatting bagi pasangan seks untuk saling menemukan satu sama lain. Tentunya ini sebuah hal yang tidak diduga sebelumnya karena pada dasarnya Instagram adalah aplikasi berbagi foto. Namun dengan adanya kasus ini, sepertinya peran Instagram sudah semakin jauh.

Dengan menggunakan foto (yang tentu saja berjenis X Rated), komentar, dan tagar pengguna Instagram mengundang pengguna lainnya untuk untuk bergabung dalam  Kiksex sebuah apliaksi perpesanan dari Kix di mana masing-masing individu peserta chatting bisa saling tukar foto telanjang secara rahasia.

Hal ini sesuatu yang patut kita kritisi. Pada awalnya Instagram yang hanya untuk iPhone selama dua tahun tidak mengalami atau belum ada berita yang menunjukkan bahwa adanya konten dewasa yang masif di sana. Saat ini, semenjak dibuka untuk pengguna Android, Instagram memiliki pengguna sebanyak 80 juta akun. Dengan pengguna sebanyak itu, tentu saja lalu-lintas pertukaran foto menjadi sangat padat.

Kita melihat sebuah aplikasi yang dulunya diperuntukkan untuk relung pasar (niche market) mengalami hal yang sangat luar biasa setelah dibuka untuk pasar mainstream. Termasuk menjamurnya konten porno. Meski konten porno tidak hanya di Instagram, banjir konten porno di aplikasi ini sesuatu yang patut dikritisi mengingat aplikasi ini sangat populer.

Tentu sebagai pengguna, anda perlu hati-hati. Apalagi bila sempat menjadi follower akun-akun penyebar gambar porno di Instagram, anda harus benar-benar hati-hati agar tidak diketahui pasangan atau anak anda. Atau anda sudah menyebarkan gambar porno di Instagram sebelumnya? Semoga saja tidak.