Facebook Segera Memangkas “Like” Palsu
Kabarnya Facebook akan “menyisir” fans page dengan maraknya “Like” palsu yang disebabkan oleh bots spammer, malware dan program black market lainnya untuk mencari korban yang tergiur dengan jumlah like yang banyak sebagai platform iklan.
Facebook mengatakan bahwa jumlah “Like” atau suka atau dukungan
pengguna pada halaman perusahaan setelah pemangkasan jumlah disukai ini
akan berkurang sekitar 1 persen. “Upaya otomatis baru ditingkatkan akan
menghapus orang-orang yang Suka kebanyakan disebabkan oleh malware, account
dikompromikan, pengguna tertipu, atau membeli Suka massal,” kata
Facebook dalam posting di blog resminya, Jumat. “Sementara kita selalu
memiliki perlindungan khusus terhadap masing-masing ancaman di Facebook,
sistem ini ditingkatkan secara khusus dikonfigurasi untuk
mengidentifikasi dan mengambil tindakan terhadap Suka mencurigakan,”
lanjut posting blog facebook tersebut.
Belakangan ini maraknya perdagangan black market memperjual belikan Like masal, tentu saja sebuah praktek yang melanggar di TOS situs jejaring sosial no. 1 yang memiliki member lebih dari 955 juta.
Kebanyakan banyaknya “Like” tersebut datang dari akun pengguna
Facebook palsu dari pada pengguna yang asli. Facebook mengatakan
pembersihan akan menguntungkan kedua belah pihak, pengguna dan
perusahaan yang memiliki Fans Page tersebut, sebab jumlah member yang
Like akan lebih akurat.
Banyaknya kampanye iklan dengan embel-embel jumlah fans palsu yang
banyak dari perusahaan yang memilik Page, tentu saja merupakan ancaman
serius buat Facebook yang tergantung pada iklan dan usaha lainnya. Tentu
saja Jumlah fans palsu sangat merugikan Facebook. Apalagi wacana
kekhawatiran keuntungan perusahaan menurun.
Saham Facebook pada hari Jumat lalu berada di posisi terendah sebesar
5,3% senilai $18,08 Facebook telah kehilangan lebih dari 50% dari nilai
pasar sejak penawaran umum perdana bulan Mei lalu.
Facebook memperkirakan ada sekitar 1,5 persen akun yang tidak diinginkan muncul yang tentu saja melanggar TOS (Terms Of Services)
Facebook. “Saya pikir apa yang mereka lakukan adalah bermaksud untuk
mendapatkan kualitas di atasnya sebelum menjadi benar-benar di luar
kendali,” kata Brian Blau, analis perusahaan riset Gartner,.
Posting Komentar