Alasan Wanita Tidak Berjilbab
Makna
jilbab yang dipahami sebagian besar masyarakat kita adalah kerudung
penutup kepala, sementara pakaiannya masih ketat. Jilbab menurut
syari'at Islam adalah baju panjang, longgar dan tidak transparan
sehingga tidak menampakkan lekuk tubuh, sedangkan khimar (kerudung)
adalah penutup kepala yang dijulurkan hingga dada. Karena istilah jilbab
sudah masyhur maka istilah jilbab disini adalah menutup aurat.
Ada beberapa alasan wanita tidak berjilbab:
1. Jilbab tidak menarik
Wanita
menganggap jilbab pakaian yang tidak menarik dan tidak bisa menampilkan
mode terkini. Wanita yang berpendapat demikian adalah wanita yang
mengikuti hawa nafsu semata, padahal sudah jelas batasan aurat yang
boleh tampak di dalam Islam. Padahal ketika datang perintah Allah swt
maka tugas seorang muslim/muslimah adalah mengatakan sami'naa wa
atha'naa (saya dengar dan saya ta'at), tidak ada lagi alasan di
cari-cari untuk tidak menutup aurat.
Sesungguhnya
jawaban oran-orang mukmin, bila mereka di panggil kepada Allah dan
rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah
ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang
yang beruntung (An-Nur 51).
2. Dilarang orang tua/suami
Karena
dilarang oleh orang tua/suami maka wajib dipatuhi karena jika di
langgar maka dianggap durhaka. Padahal menutup aurat adalah perintah
Allah swt, sungguh aneh jika perintah orang tua/suami mengalahkan
perintah Allah swt.
Disamping itu
tidak boleh ta'at kepada seseorang jika bemaksiat kepada Allah swt, Laa
thaa'ata limakhluuqi fii ma'shiatilkhaaliq.
Tidak boleh taat kepada makhluk selagi ia maksiat kepada Penciptanya (HR Ahmad dan Hakim).
Sehingga
larangan orang tua/suami memakai jilbab tidak wajib dipatuhi karena
bertentangan dengan perintah Allah swt untuk menutup aurat. Ini tidak
termasuk sikap durhaka dan bukan perbuatan dosa, justru mengikuti
perintah orang tua/suami tidak pakai jilbab adalah perbuatan dosa.
3. Tidak mampu membeli jilbab
Jika
dia benar-benar tidak mampu membeli jilab maka kewajiban kaum muslimin
bersedekah kepada dirinya, tetapi jika ia mampu membeli pakaian yang
terbuka auratnya tetapi ia tidak mampu membeli jilbab maka ia telah
berbohong.
4. Panas jika pakai jilbab
Justru
jilbab membantu menahan panas dan kulitnya terlindungi dari sinar
matahari. Disamping itu, jika ia tidak menggunakan jilbab resikonya api
neraka, lebih panas mana antara sinar matahari dengan api neraka?
Katakanlah: "Api neraka jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui (At-Taubah 81).
5. Belum siap konsisten pakai jilbab
Wanita
beralasan bahwa banyak wanita yang berjilbab dan kemudian suatu hari
membukanya kembali, jadi buat apa saya berjilbab untuk sementara saja,
lebih baik tidak pakai jilbab sama sekali.
Wanita
seperti ini mengambil contoh yang buruk, padahal seharusnya mereka
mencontoh yang baik yakni wanita-wanita yang tetap konsisten (istiqamah)
memakai jilbab dan tidak pernah membukanya kembali.
6. Takut tidak dapat jodoh
Dengan
berjilbab khawatir penampilannya tidak menarik sehingga sulit
mendapatkan jodoh, untuk itu ia akan berjilbab jika sudah kawin nanti.
Wanita yang berpenampilan seksi untuk menarik laki-laki sebagai
jodohnya, maka ia akan memperoleh laki-laki berakhlaq buruk yakni
laki-laki iseng yang suka mengintip aurat wanita.
Kecil
kemungkinan ia memperoleh laki-laki baik karena laki-laki shalih tidak
akan mencari jodoh wanita yang berpenampilan seksi, mereka pasti
mencari wanita-wanita sopan yang menutup auratnya dengan sempurna.
Bahkan laki-laki shalih menganggap wanita berpenampilan seksi adalah
wanita murahan.
Disamping
itu, jika tubuh seksi yang menjadi acuan untuk mencari jodoh maka
setelah isterinya punya anak dan tubuhnya gembrot maka laki-laki seperti
ini akan selingkuh mencari wanita lain yang lebih seksi, maka meranalah
sang isteri.
7. Mensyukuri nikmat Allah swt
Wanita
beralasan bahwa ini bentuk rasa syukur kepada Allah swt karena
diberikan tubuh yang indah, untuk itu selayaknya memperlihatkan
keindahan tubuhnya kepada semua orang.
Justru wujud rasa syukur dengan cara mematuhi perintah Allah swt, salah satu perintah Allah swt adalah kewajiban menutup aurat.
8. Belum memperoleh hidayah
Wanita
beralasan bahwa memakai jilbab itu ibadah, tidak perlu disuruh untuk
memakainya, jika hidayah sudah datang pasti ia pakai jilbab.
Padahal
salah satu alasan datangnya hidayah Allah swt adalah ta'at terhadap
perintah dan larangan Allah swt, lantas bagaimana ia dapat hidayah jika
tidak mau menutup aurat?
9. Belum waktunya
Wanita
beralasan bahwa saat ini belum waktunya pakai jilbab karena masih
remaja, ia pakai jilbab jika sudah tua nanti, atau pakai jilbab setelah
selesai menunaikan ibadah haji.
Ini
perbuatan nekad karena bagaimana ia yakin masih hidup hingga tua nanti,
atau masih sempat menunaikan ibadah haji. Padahal umur seseorang
rahasia Allah swt, tidak satu orangpun yang tahu kapan akan meninggal.
Jika ia memahami bahwa manusia bisa meninggal setiap saat dan tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu maka ia segera menutup aurat.
Tiap-tiap
umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka
tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula)
memajukannya (Al-A'raf 34).
10. Takut dianggap radikal
Dengan
pakai jilbab dianggap golongan radikal, fundamentalis atau fanatik.
Dalam Islam hanya 2 golongan; 1) Hizbullah (golongan Allah swt) dan 2)
Hizbusy-syaithan (golongan setan).
Hizbullah
adalah golongan yang ta'at kepada Allah sw, Hizbusy-syaithan adalah
golongan yang tidak ta'at kepada Allah swt, termasuk mereka yang
menghalangi diterapkannya hukum-hukum Allah swt.
Ketakutan
dianggap golongan tertentu adalah keberhasilan kampanye kaum sekuler,
plural dan liberal memberikan stigma buruk kepada kaum muslimin yang
ingin kembali kepada Al-Quran dan assunnah.
Posting Komentar