Argentina Berpotensi Jadi Negara Tanpa iPhone
Masyarakat Argentina masih kesulitan untuk mendapatkan smartphone
produksi Apple, iPhone. Ini disebabkan pemerintah Argentina masih
melarang penjualan iPhone di negaranya.
Pemerintah Argentina memang tidak secara formal melarang penjualan iPhone. Tapi, Apple dilarang menjual smartphone tersebut selama tidak memproduksinya di Argentina.
Perusahaan seperti Research in Motion membuat strategi bekerja sama dengan manufaktur lokal dalam merakit BlackBerry. Apple pun disarankan mengikuti jejak produsen BlackBerry tersebut.
Kepala Eksekutif Telecom Argentina SA, Franco Bertone, mengatakan memang ditekan untuk melakukan investasi, dan menjadikan pasar Argentina yang terbatas sebagai bagian dari rantai distribusi globalnya.
"Untuk mendapatkan iPhone di Argentina saat ini Anda harus terbang terlebih dahulu ke Miami," kata Bertone, seperti dikutip dari laman Wall Street Journal.
Bertone tidak sedang bergurau, karena memang begitu cara orang kaya Argentina mendapatkan iPhone. Pejabat-pejabat Argentina juga disebut banyak melakukan cara yang serupa untuk membawa iPhone ke negara mereka.
Bagi mereka yang tidak punya banyak uang, mereka bisa mencari di pasar gelap.
Juru bicara Apple belum bisa dikonfirmasi terkait pelarangan di Argentina ini. Pejabat di Kementerian Perdagangan Argentina yang mengurus soal impor juga belum memberikan komentar resmi.
Amerika Selatan saat ini menjadi 'pasar panas' untuk produk gadget. Di tahun 2010 saja misalnya, di Argentina tercatat terdapat 142 ponsel pada tiap 100 rumah, menurut data International Telecommunications Union. Sebagai perbandingan, di Brasil tercatat terdapat 104 ponsel 100 permukiman, dan di Jepang 95 ponsel, serta AS 90 ponsel per 100 rumah.
Tahun lalu, iPhone terjual sekitar 3.000 unit di Argentina, ini sebelum pemerintah mulai melarang impor iPhone. Analis pun pesimis mengenai penjualan iPhone di Argentina.
"Saya pikir kami akan menjadi negara tanpa iPhone," kata analis Enrique Carrier. "Selama mereka (Apple) tidak memproduksinya di sini, ponsel itu tidak akan diizinkan masuk," lanjutnya.
Sulitnya iPhone masuk di Argentina merupakan bagian dari kebijakan impor yang diambil Presiden Cristina Kirchner. Kebijakan ini dilakukan untuk meningkatkan dan melindungi lapangan kerja di Argentina. Selain iPhone, sejumlah produk yang dilarang impor antara lain keju dari Perancis, komputer Apple, mobil BMW, boneka Barbie, juga Whiskey.
Pemerintah Argentina memang tidak secara formal melarang penjualan iPhone. Tapi, Apple dilarang menjual smartphone tersebut selama tidak memproduksinya di Argentina.
Perusahaan seperti Research in Motion membuat strategi bekerja sama dengan manufaktur lokal dalam merakit BlackBerry. Apple pun disarankan mengikuti jejak produsen BlackBerry tersebut.
Kepala Eksekutif Telecom Argentina SA, Franco Bertone, mengatakan memang ditekan untuk melakukan investasi, dan menjadikan pasar Argentina yang terbatas sebagai bagian dari rantai distribusi globalnya.
"Untuk mendapatkan iPhone di Argentina saat ini Anda harus terbang terlebih dahulu ke Miami," kata Bertone, seperti dikutip dari laman Wall Street Journal.
Bertone tidak sedang bergurau, karena memang begitu cara orang kaya Argentina mendapatkan iPhone. Pejabat-pejabat Argentina juga disebut banyak melakukan cara yang serupa untuk membawa iPhone ke negara mereka.
Bagi mereka yang tidak punya banyak uang, mereka bisa mencari di pasar gelap.
Juru bicara Apple belum bisa dikonfirmasi terkait pelarangan di Argentina ini. Pejabat di Kementerian Perdagangan Argentina yang mengurus soal impor juga belum memberikan komentar resmi.
Amerika Selatan saat ini menjadi 'pasar panas' untuk produk gadget. Di tahun 2010 saja misalnya, di Argentina tercatat terdapat 142 ponsel pada tiap 100 rumah, menurut data International Telecommunications Union. Sebagai perbandingan, di Brasil tercatat terdapat 104 ponsel 100 permukiman, dan di Jepang 95 ponsel, serta AS 90 ponsel per 100 rumah.
Tahun lalu, iPhone terjual sekitar 3.000 unit di Argentina, ini sebelum pemerintah mulai melarang impor iPhone. Analis pun pesimis mengenai penjualan iPhone di Argentina.
"Saya pikir kami akan menjadi negara tanpa iPhone," kata analis Enrique Carrier. "Selama mereka (Apple) tidak memproduksinya di sini, ponsel itu tidak akan diizinkan masuk," lanjutnya.
Sulitnya iPhone masuk di Argentina merupakan bagian dari kebijakan impor yang diambil Presiden Cristina Kirchner. Kebijakan ini dilakukan untuk meningkatkan dan melindungi lapangan kerja di Argentina. Selain iPhone, sejumlah produk yang dilarang impor antara lain keju dari Perancis, komputer Apple, mobil BMW, boneka Barbie, juga Whiskey.
Posting Komentar