Adab-Adab Makan
Rasulullah SAW merupakan teladan bagi
seluruh Muslim di dalam pelbagai aspek kehidupan. Contohnya di bidang
kesehatan, ajaran-ajaran beliau memang telah banyak diuji dan dibuktikan
oleh research modern tentang manfaatnya yang besar. Apabila menerapkan adab-adab makan yang beliau ajarkan, Insya Allah akan membawa kesehatan dan keberkahan.
Diantara adab-adab makan yang Rasulullah SAW ajarkan adalah :
a. Memulai makan dengan mengucapkan Bismillah.
Berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila salah seorang diantara
kalian hendak makan, maka ucapkanlah: ‘Bismilah.’ Dan jika ia lupa untuk
mengucapkan Bismillah di awal makan, maka hendaklah ia mengucapkan
‘Bismillahi Awwalahu wa Aakhirahu (dengan menyebut nama Allah di awal
dan diakhirnya).’” (HR. Daud Dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih Ibnu Majah: 3264)
b. Hendaknya mengakhiri makan dengan pujian kepada Allah.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa telah selesai makan
hendaknya dia berdo’a: “Alhamdulillaahilladzi ath’amani hadza wa
razaqqaniihi min ghairi haulin minni walaa quwwatin. Niscaya akan
diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Daud, Hadits Hasan)
Inilah lafadznya,
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا وََرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حوْلٍ مِنِّي وَ لاَ قُوَّةٍ
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan ini kepadaku dan yang telah memberi rizki kepadaku tanpa daya dan kekuatanku.”
Atau bisa pula dengan doa berikut,
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَنْدًا كثِيراً طَيِّباً مُبَارَكاً فِيهِ غَيْرَ (مَكْفِيٍّ وَ لاَ) مُوَدَّعٍ وَ لاَ مُسْتَغْنَيً عَنْهُ رَبَّناَ
“Segala puji bagi Allah dengan
puja-puji yang banyak dan penuh berkah, meski bukanlah puja-puji yang
memadai dan mencukupi dan meski tidaklah dibutuhkan oleh Rabb kita.” (HR. Bukhari VI/214 dan Tirmidzi dengan lafalnya V/507)
c. Hendaknya makan dengan menggunakan tiga jari tangan kanan.
Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam makan dengan menggunakan tiga jari.” (HR. Muslim, HR. Daud)
d. Hendaknya menjilati jari jemarinya sebelum dicuci tangannya.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila salah seorang diantara
kalian telah selesai makan maka janganlah ia mengusap tangannya hingga
ia menjilatinya atau minta dijilati (oleh Isterinya, anaknya).” (HR. Bukhari Muslim)
e. Apabila ada sesuatu dari makanan kita terjatuh, maka hendaknya dibersihkan bagian yang kotornya kemudian memakannya.
Berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila ada sesuap makanan dari
salah seorang diantara kalian terjatuh, maka hendaklah dia membersihkan
bagiannya yang kotor, kemudian memakannya dan jangan meninggalkannya
untuk syaitan.” (HR. Muslim, Abu Daud)
f. Hendaknya tidak meniup
Jangan meniup pada makanan yang masih
panas dan tidak memakannya hingga menjadi lebih dingin, hal ini berlaku
pula pada minuman. Apabila hendak bernafas maka lakukanlah di luar
gelas, dan ketika minum hendaknya menjadikan tiga kali tegukan.
Sebagaimana hadits dari Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang untuk menghirup udara di dalam gelas (ketika minum) dan meniup di dalamnya.” (HR. At Tirmidzi)
g. Hendaknya menghindarkan diri dari kenyang yang melampaui batas.
Berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Tidak ada bejana yang diisi oleh
manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan
beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan
tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan
sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk
bernafasnya.” (HR. Ahad, Ibnu Majah)
h. Makan memulai dengan yang letaknya terdekat kecuali bila macamnya berbeda maka boleh mengambil yang jauh.
Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Wahai anak muda, sebutkanlah Nama
Allah (Bismillah), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari
apa-apa yang dekat denganmu.” (HR. Bukhari Muslim)
i. Mendahulukan orang yang lebih tua
Hendaknya memulai makan dan minuman
dalam suatu jamuan makan dengan mendahulukan (mempersilakan mengambil
makanan terlebih dahulu) orang-orang yang lebih tua umurnya atau yang
lebih memiliki derajat keutamaan.
j. Tidak menatap teman makan
Ketika makan hendaknya tidak melihat teman yang lain agar tidak terkesan mengawasi.
k. Sopan
Hendaknya tidak melakukan sesuatu yang dalam pandangan manusia dianggap menjijikkan.
l. Mendahulukan orang miskin
Jika makan bersama orang miskin, maka hendaklah kita mendahulukan mereka.
Posting Komentar