Capcom: Developer Barat Lebih Utamakan Kualitas Grafis
Devil May Cry Reboot yang direncanakan akan dirilis pada awal tahun
2013 mendatang memang menjadi proyek ambisius yang unik bagi Capcom.
Tidak hanya karena tindakan ekstrim untuk merubah desain karakter utama
dan setting yang diusung di dalamnya, tetapi juga pemilihan Ninja Theory
– developer dari Barat sebagai pihak yang bertanggung jawab atas proses
pengembangannya. Capcom melihat kerjasama ini sebagai sebuah kesempatan
untuk saling mempelajari kultur kerja pada saat mengembangkan sebuah
game. Sebuah kerjasama yang akhirnya mendefinisikan perbedaan proses
kerja antara para developer barat dan timur.
Hal ini disampaikan oleh president dari Capcom sendiri – Hideaki Itsuno.
Ia menemukan sebuah inti proses yang sangat membedakan developer Barat
dan Jepang. Itsuno menemukan fakta bahwa sebagian besar developer Barat
(seperti yang ia temukan di proses pengembangan DmC oleh Ninja Theory)
menjadikan visualisasi sebagai hal yang paling utama. Hal ini terlihat
dari alur proses yang terlebih dahulu difokuskan untuk menciptakan semau
elemen visual yang dibutuhkan sebelum akhirnnya menciptakan sebuah
gameplay di atasnya. Sementara di sisi lain, developer Jepang akan
membangun game logic dan system gameplay terlebih dahulu, baru kemudian
menentukan visualisasi untuknya. Dua arah yang sangat berbeda.
Developer Barat lebih mengutamakan visualisasi dan developer Timur lebih mengutamakan gameplay. Anyone agrees with this statement?
Apakah Itsuno menemukan kebijakan developer Barat ini sebagai sesuatu
yang buruk? Sama sekali tidak. Ia justru melihatnya sebagai pencerahan
untuk menemukan sebuah metode pengembangan yang lebih efektif dengan
mencari jalan tengah di antara dua kebijakan yang sangat berbeda ini. Di
sisi yang lain, Capcom menyatakan kepuasan mereka dengan hasil yang
didapatkan dari kerjasama untuk “menghidupkan kembali” seri DmC ini.
Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah Anda juga merasa bahwa game-game
Barat sebagian besar unggul di segi visualisasi dan kalah di bagian
gameplay dibandingkan game-game dari Jepang? In my opinion, for
unknown reason, i find God of War is far more interesting than any
Japanese’s hack and slash game. So, it’s a NO from me.
Posting Komentar