Dua Tentara Australia 44 Tahun Hilang, Ditemukan di Kalimantan
Jasad dua tentara Australia,
yang dinyatakan hilang selama 44 tahun terakhir, baru saja ditemukan di
kawasan Kalimantan Barat. Mereka raib saat bertugas di pedalaman Indonesia pada 1966 silam.
Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, mengatakan, penemuan itu tak luput dari campur tangan militer Indonesia. "Sekarang sudah positif teridentifikasi," ujarnya seperti dikutip dari laman The Australian, Selasa, 16 Maret 2010.
Dua tentara yang tergabung dalam pasukan elit Special Air Service Regiment (SASR) itu adalah Letnan Ken Hudson dan Private Bob Moncrieff. Keduanya terpisah dari pasukan saat menyeberang Sungai Sekayam, Kalimantan, pada 21 Maret 1966.
Seketika, tim pencarian sudah melakukan tugasnya, namun tak berhasil. Baru pada 2008, militer Australia kembali menjalankan misi pencarian dengan menggandeng Kopasus.
Titik terang muncul setelah mengumpulkan informasi dari tetua suku Dayak yang berdiam di kawasan itu. Jasad dua tentara itu ternyata telah dikebumikan di sebuah kawasan terpencil yang hanya dapat dijangkau dengan kano.
Pengiriman pasukan elit SASR kala itu dilakukan untuk menjaga stabilitas keamanan di tengah konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia yang berlangsung selama tahun 1962-1966. Sebanyak 23 anggota militer tewas dalam tugas itu.
Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, mengatakan, penemuan itu tak luput dari campur tangan militer Indonesia. "Sekarang sudah positif teridentifikasi," ujarnya seperti dikutip dari laman The Australian, Selasa, 16 Maret 2010.
Dua tentara yang tergabung dalam pasukan elit Special Air Service Regiment (SASR) itu adalah Letnan Ken Hudson dan Private Bob Moncrieff. Keduanya terpisah dari pasukan saat menyeberang Sungai Sekayam, Kalimantan, pada 21 Maret 1966.
Seketika, tim pencarian sudah melakukan tugasnya, namun tak berhasil. Baru pada 2008, militer Australia kembali menjalankan misi pencarian dengan menggandeng Kopasus.
Titik terang muncul setelah mengumpulkan informasi dari tetua suku Dayak yang berdiam di kawasan itu. Jasad dua tentara itu ternyata telah dikebumikan di sebuah kawasan terpencil yang hanya dapat dijangkau dengan kano.
Pengiriman pasukan elit SASR kala itu dilakukan untuk menjaga stabilitas keamanan di tengah konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia yang berlangsung selama tahun 1962-1966. Sebanyak 23 anggota militer tewas dalam tugas itu.
Posting Komentar