Ilmuwan Ciptakan Robot Serangga Penjelajah Daerah Bencana
Seorang peneliti robotika asal Swiss telah menciptakan sebuah robot yang bisa terbang dan hinggap di dinding atau pohon.
Menurut peneliti, tujuan robot tersebut diciptakan agar dapat melakukan perjalanan di atas medan berat seperti daerah bencana.
Apalagi, robot dilengkapi dengan sensor dan kamera kecil yang berbeda, mereka bisa digunakan di daerah bencana untuk mengirimkan informasi penting kembali ke pusat komando untuk menyelamatkan korban.
Kemampuan robot yang mirip serangga ini, mampu menempel pada hampir semua jenis permukaan, bahkan dinding beton.
"Kami tidak membabi buta meniru alam, tetapi menggunakan prinsip yang sama untuk kemungkinan memperbaiki kesulitan itu," ujar Mirko Kovac, ilmuwan yang membuat robot tersebut dari Ecole Polytechnique Federale de Lausanne (EPFL).
"Perilaku seperti melompat, terbang dan bertengger memerlukan kontrol kompleks atas gerakan tanpa membutuhkan daya komputasi yang tinggi," tambahnya, seperti yang diberitakan TG Daily.
Menurut peneliti, tujuan robot tersebut diciptakan agar dapat melakukan perjalanan di atas medan berat seperti daerah bencana.
Apalagi, robot dilengkapi dengan sensor dan kamera kecil yang berbeda, mereka bisa digunakan di daerah bencana untuk mengirimkan informasi penting kembali ke pusat komando untuk menyelamatkan korban.
Kemampuan robot yang mirip serangga ini, mampu menempel pada hampir semua jenis permukaan, bahkan dinding beton.
"Kami tidak membabi buta meniru alam, tetapi menggunakan prinsip yang sama untuk kemungkinan memperbaiki kesulitan itu," ujar Mirko Kovac, ilmuwan yang membuat robot tersebut dari Ecole Polytechnique Federale de Lausanne (EPFL).
"Perilaku seperti melompat, terbang dan bertengger memerlukan kontrol kompleks atas gerakan tanpa membutuhkan daya komputasi yang tinggi," tambahnya, seperti yang diberitakan TG Daily.
Kemampuan untuk bertengger, mampu menghemat energi yang berharga untuk memungkinkan robot untuk beristirahat, persis seperti yang dilakukan serangga atau burung.
Mekanisme bertengger sebelumnya membutuhkan manuver menukik rumit untuk mengurangi momentum dan mendarat di kaki.
Nah, EPFL menghindari masalah ini dengan menggunakan dua lengan pegas dilengkapi dengan pin yang menggali ke permukaan.
Posting Komentar