Ilmuwan Berhasil Ungkap Rahasia Merkurius
Data dari program luar angkasa Amerika Serikat (AS) misi Messenger menyediakan banyak informasi mengenai Merkurius. Asal muasal planet ini. Apa itu?
Menurut pejabat NASA, pekan ini, Messenger menyelesaikan bagian pertama perihelion orbit bersamaan konjungsi superior surya dari orbit dan manuver koreksi orbit pertamanya.
"Pencapaian ini memberi konteks penting kelanjutan pengamatan baru yang dikirim Messenger ke Bumi tiap harinya," kata peneliti utama Sean Solomon dari Carnegie Institution of Washington.
Puluhan ribu gambar fitur utama planet itu tersedia dalam fokus tajam yang memberi rincian permukaan Merkurius."Bentuk tanah (deposito merata menunjukkan kluster tanpa bingkai, lubang tak teratur) belum planet ini belum pernah dilihat peneliti sebelumnya," kata staf ilmuwan Brett Denevi di Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory di Laurel.
“Kami masih memperdebatkan asalnya, namun tampaknya usia planet ini relatif muda dan memiliki lebih banyak komponen volatil di kerak Merkurius,” lanjutnya.
Pengamatan NASA juga mengungkapkan, sejumlah besar sulfur di permukaan Merkurius menunjukkan, blok bangunan asli Merkurius kurang teroksidasi dibanding pembentukan planet terestrial lain.
Hasil pengamatan juga mengisyaratkan, gas belerang yang terkandung telah berkontribusi pada aktivitas ledakan gunung berapi masa lalu di Merkurius.
"Kami mereka ulang gambaran global sifat dan cara kerja Merkurius di tahun-tahun pertamanya,” kata Solomon.
"Banyak ide kami sebelumnya tersingkir akibat pengamatan baru ini mengarah pada wawasan baru dan kita bisa mengharapkan lebih banyak kejutan mengingat planet terdalam sistem tata surya ini akan mengungkap rahasia lama yang dipegangnya,” tutupnya.
Menurut pejabat NASA, pekan ini, Messenger menyelesaikan bagian pertama perihelion orbit bersamaan konjungsi superior surya dari orbit dan manuver koreksi orbit pertamanya.
"Pencapaian ini memberi konteks penting kelanjutan pengamatan baru yang dikirim Messenger ke Bumi tiap harinya," kata peneliti utama Sean Solomon dari Carnegie Institution of Washington.
Puluhan ribu gambar fitur utama planet itu tersedia dalam fokus tajam yang memberi rincian permukaan Merkurius."Bentuk tanah (deposito merata menunjukkan kluster tanpa bingkai, lubang tak teratur) belum planet ini belum pernah dilihat peneliti sebelumnya," kata staf ilmuwan Brett Denevi di Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory di Laurel.
“Kami masih memperdebatkan asalnya, namun tampaknya usia planet ini relatif muda dan memiliki lebih banyak komponen volatil di kerak Merkurius,” lanjutnya.
Pengamatan NASA juga mengungkapkan, sejumlah besar sulfur di permukaan Merkurius menunjukkan, blok bangunan asli Merkurius kurang teroksidasi dibanding pembentukan planet terestrial lain.
Hasil pengamatan juga mengisyaratkan, gas belerang yang terkandung telah berkontribusi pada aktivitas ledakan gunung berapi masa lalu di Merkurius.
"Kami mereka ulang gambaran global sifat dan cara kerja Merkurius di tahun-tahun pertamanya,” kata Solomon.
"Banyak ide kami sebelumnya tersingkir akibat pengamatan baru ini mengarah pada wawasan baru dan kita bisa mengharapkan lebih banyak kejutan mengingat planet terdalam sistem tata surya ini akan mengungkap rahasia lama yang dipegangnya,” tutupnya.
Posting Komentar